Quantcast
Channel: JALAN JALAN MAKAN MAKAN
Viewing all 605 articles
Browse latest View live

Yang Sexy Sexy di Epicustom 2016

$
0
0

Bulan Mei 2016 di Lombok ditutup dengan event basah bin sexy yang terangkum dalam acara Epicustom 2016 "Burn and Ride!" di area Lombok Epicentrum Mall (LEM)

Event ini diselenggarakan tanggal 26 - 29 Mei 2016 dengan rincian acara sebagai berikut :
  • Custom Bike Show
  • Custom Car Show
  • Classic Car Show
  • Sound System Challenge
  • Photo Contest
  • Bike and Car Accecories Booth
  • Car Wash Show
  • Band Dance Performance
Aku sih datengnya tanggal 28 dan 29 Mei aja, berhubung libur kerja dan sekalian refreshing cuci mata, nyari yang seger seger.  Aku kira LEM bakal membludak sore ini (29 Mei), mengingat jam 5 sore ada Car Wash Show, di depan pintu timur LEM. Secara ya, akan ada 4 perempuan sexy berbaju minimalis yang rela basah basahan disemprot air dari selang, sambil pegang busa, gosok gosok mobil dengan gerakan gerakan dan gaya yang aduhai mirip ulet bulu. 

Eh ternyata mereka berempat ini hanya dikerubuti beberapa lelaki berkamera besar yang lagi seru serunya mengabadikan gerak gerik ulet bulu basah. Yang pastinya mengejar hadiah photo contest berupa uang sebesar 1 juta rupiah untuk 3 orang pemenang. *Aku cuma nonton dari jauh* Ada istri di sebelah, haha

photo by @dedekfra
2 hari setelah acara basah basahan itu, aku baca postingan temenku di Facebook yang share status anggota Komisi V DPRD NTB yang intinya tidak menyetujui acara tersebut dan telah  membicarakan hal tersebut dengan pihak LEM. Heuheuheu iya juga sih, acara tersebut diadakan di parkiran Mall, di ruang terbuka, di tengah Kota Mataram yang punya tagline "Maju Religius dan Berbudaya". Cocoknya di sekitar senggigi aja ya... kayaknya gak ada yg protes kalau di sana.

Pro Kontra sih sebenernya wajar aja ya, tapi yang aku baca komen komen di Facebook, Instagram dan twitter tuh pada lebay deh. Ada yang bilang "Ganyang LEM", "Boykot LEM", sampai ada yang nyuruh LEM buat ditutup, padahal sebenernya yang pada komen tuh enggak nonton, enggak dateng, enggak tahu kasus sebenernya.

Setelah aku telisik sana sini, di selebaran/brosur/iklan, yang ada tuh cuma tulisan "Car Wash Show", aku yakin masyarakat awam yang baca tuh pada enggak tahu kalau itu bakal ada gadis gadis sexy goyang basah basahan, buktinya pas acara juga gak ramai, juga gak ada tuh anak anak kecil pada nonton. Trus ternyata di proposal yang diajukan oleh "EO Sebelas 12" ke pihak management LEM, enggak ada tulisan Car Wash Show sama sekali. Jadi fix ini bukan semata mata kesalahan pihak LEM, tapi EO nya aja yang gak secara terbuka merinci jenis acara nya.

Jadi mari kita sikapi masalah ini dengan bijak, semoga tidak terulang lagi ke depan nya. 

proposal yang diajukan ke LEM, sumber : lombokinfo.com

***

Untuk motor motor besar, mereka dipajang di lobi depan Lombok Epicentrum Mall, ada beberapa merek motor disana, mulai dari Honda sampai Harley Davidson. Bukan cuma dipamerin, beberapa dari mereka dijual lho...


Spot berikutnya yang menarik perhatianku adalah sesosok mobil warna merah berbentuk mobil balap Formula 1 yang sudah terkenal dan sering malang melintang diliput TV. Yuph dia adalah replika mobil balap F1 milik Abdul Latif yang notabene dari Lombok. Beliau berhasil memodifikasi mobil Hijet lawas 500 CC nya menjadi mirip mobil balap F1. Kreatif yeee... Tapi btw di mobilnya tuh banyak logo logo yang memang beneran sponsor di ajang F1, itu asal pasang atau memang ada kerjasama yaa... *masih penasaran*


Melihat jajaran mobil mobil klasik di sebelah mobil F1 ini mengingatkanku akan sebuah tempat wisata di Batu, Jawa Timur yaitu "Museum Angkut" , ternyata banyak juga ya mobil mobil klasik di Lombok, jarang liat di jalan, atau mungkin mereka ini didatangkan dari pulau sebelah ya... maybe yes maybe no


Sedangkan di Atrium LEM, alias di depan panggung utama, berjajar mobil mobil yang ikut kategori modif, mulai dari yang super ceper, alias cuma 1 cm di atas tanah , sampai yang ban belakang dibuat miring, semacam as patah gitu, yang biasa disebut aliran "Stance". Yang jelas, pasti gak nyaman banget naik mobil itu, dan 100 % gak bakal bisa masuk komplek perumahan ku, karena polisi tidurnya sadis sadis...



Di hari terakhir, yaitu 29 Mei 2016, panggung utama semakin ramai karena disitulah diumumkan para pemenang dari masing masing kategori, yang kemudian ditutup dengan penampilan super seru dari The Dance Company, yeah band kece yang beranggotakan Baim, Aryo Wahab, Nugie dan Pongky ini sukses menggoyang Lombok Epicentrum Mall dan yang paling aku suka dari shownya mereka adalah, di sela sela lagu pasti diisi percakapan percakapan konyol di antara mereka, dan terkadang ngajak salah satu penonton di bawah untuk naik ke atas panggung. Kali ini yang jadi korban adalah salah satu SPG mobil yang kerjaannya berdiri sexy di samping mobil dari pagi sampai malem, heuheuheu...



Meet Up Hore di Golden Palace Hotel

$
0
0
Hai hai hai... Gimana kabar puasa kalian? Masih kuat kan ya.... 

Nah biar makin semangat, kali ini aku mau posting mengenai makanan nih, heuheuheu. Pokoknya dijamin makin semangat puasanya (semangat menunggu buka).

Jadi gini, sekitar seminggu yang lalu (1 Juni 2016) aku tuh meet up ama temen blogger mataram (tante Andy, andyhardiyanti.com) dan beberapa orang dari Fresh Radio Mataram sambil makan siang di Hotel Golden Palace, Mataram tepatnya di ruang VIP Cendrawasih Restaurant.

Demi ketemu mereka mereka ini ya, aku rela untuk meniadakan jadwal tidur siangku yang biasanya aku lakukan mulai jam setengah 1 sampai 1 seperempat, heuheuheu, ngantuk gaes... 

photo by expedia.com

Buat yang belum tahu, Hotel Golden Palace ini lokasinya ada di Jalan Sriwijaya No. 30 Mataram, atau di arah timur Kura Kura Waterpark Mataram, gampang banget dah ditemuin, karena saat ini, Golden Palace menjadi bangunan tertinggi di sepanjang jalan sriwijaya, jadi udah kelihatan tuh wujudnya dari jauh.

Meskipun sudah lebih dari setahun beroperasi, sumpah aku baru sekali ini masuk ke Golden Palace, heuheuheu. Ternyata wokeee juga dalemnya, ya selayaknya city city hotel di kota kota besar. Bagian lobby nya luas, penuh kaca, jadi hemat energi, sinar matahari langsung masuk menyinari ruangan lobby. Coba deh liat foto di bawah ini, luas ya lobby nya, bisa tuh buat main futsal disitu, heuheuheu.


Ruang pertemuan kita adalah di VIP Cendrawasih Restaurant, letaknya di sebelah recepcionist, agak ke belakang, sombong banget yaaa, meet up meet up hore aja di ruangan VIP...

Huhuhu, akhirnya ya, aku bisa bertemu dengan mereka, ada tante andy yang merupakan blogger kece dari lombok, yang bersuamikan pria ganteng dari Makassar. Terus ada Maya, Adnan dan Aira (Istri gueeee) dari Fresh Radio Mataram dan mbak Dayu serta satu lagi mas siapa gitu lupa, dari Golden Palace. Maaf ya mas, aku lupa namamu... Tapi aku masih ingat kok wajahmu :)


Beruntung banget nih kita ngadain meet up di minggu ini, karena lagi ada promo menu makanan di Cendrawasih Restaurant , dan promonya ini ada cuma sampai akhir Juni lho... Pas bangeeet.

Yang pertama adalah GIANT BURGER. Dari namanya aja udah kebayang dong ya ukuran burger nya, bukan karena dibeli di Supermarket Giant loh ya, tapi ini burger homemade dengan ukuran extra besar, seporsi bisa buat empat orang, dijamin kenyang mampus. Harganya cuma 80 ribu rupiah...


Selain dari ukurannya, burger ini punya keistimewaan lain lho. Ternyata ini homemade burger, terutama di dagingnya. Ada dua jenis daging dalam satu burger ini, yaitu daging asap yang tipis dan daging homemade yang tebal yang rasanya unik. 

Nah untuk minuman juga ada promonya lho, yaitu untuk menu Frappe Fiesta (Ice Blended Coffee). Ada lima rasa yang bisa dipilih sesuai selera, ada yang Original, Hazelnut, Vanilla, Mocha, atau Choco Mint. Masing masing harganya 35 ribu rupiah aja dengan gelas ukuran besar.

Dari ke lima rasa itu, aku order yang original, sedangkan istri order yang choco mint. Nah untuk yang pesenan istriku rasanya unik deh, manis manis semriwing gitu, rasa mint nya pas, semriwing tapi gak pedes.... Layak untuk kalian coba... alias Recommended abissss


Selain promo menu menu di atas, khusus di bulan puasa ini ternyata Golden Palace juga punya program lain, namanya "Buka Puasa Package" yang available di Cendrawasih Restaurant, all you can eat dengan harga 75 ribu rupiah/orang, bisa untuk buka puasa (mulai jam 6 sore) atau untuk sahur (mulai jam 4 pagi). Heuheuheu seru juga tuh bisa Sahur Bareng di sini, kalau buka puasa bareng khan udah terlalu maninstream yaaa...

Obrolan ngalor ngidul kita ini diakhiri dengan menyantap springroll alias lumpia. Meski agak beda dengan lumpia semarang isi rebung yang biasa aku makan, lumpia disini juga uenaaak gaes, isinya sayuran, ada kol dan tauge.. Lebih mantep saat dicocol ke Saus nya, huhuhuhu... Maknyussss


***

Peta Lokasi Hotel Golden Palace, Mataram

Nyari Kabut di Goa Seplawan

$
0
0
di Musim yang mulai kemarau ini kayaknya seru deh jalan jalan sambil nyari kabut, dingin dingin asoy gitu, secara ya selama di Lombok kita mantai mulu, nah ini mumpung lagi ada di Purworejo, Jawa Tengah, mari kita manfaatkan untuk naik naik ke pegunungan.

Tujuan utama kita adalah Gardu Pandang Goa Seplawan, yang ada di daerah Donorejo, Kaligesing, Purworejo, dan persis berbatasan dengan wilayah Kulonprogo, Jogja.

Perjalanan dari pusat kota purworejo enggaklah sulit, jalanan udah full aspal sampai lokasi parkiran, namun harus hati hati ketika melintasi jalan kaligesing, karena lagi banyak pemasangan tanggul/dinding penguat jalan raya. Kayaknya sih habis terkikis saat musim penghujan lalu. 

Di sepanjang perjalanan, kita akan melewati banyak persimpangan yang menunjukkan obyek objek wisata di sekitaran Kaligesing, sebut saja Taman Sidandang, Curug Siklotok, Curug Silangit, Goa Nguwik, Air Terjun Kembar Mayang, Curug Sumberejo dan Kedung Biru.

Mobil atau motor bisa dipakai untuk mencapai lokasi, tapi harus dipastikan ya, kendaraan dalam kondisi prima, karena jalan nya tuh nanjak, nanjak dan nanjak teruss. Pastikan pula bensin cukup untuk bolak balik, plus rem juga harus sehat, karena pas pulang, jalanan akan turun, turun dan turun terus. Tapi kalau untuk urusan makanan dan minuman, tenang aja gak perlu bawa berat berat dari rumah. Di sekitar parkiran banyak warung.

Untuk tiket masuknya? Murah meriaaah, cuma tiga ribu rupiah/orang....

Sebenernya aku udah berkali kali ke sini, tapi belum pernah sekalipun masuk ke Goa Seplawannya, melainkan malah langsung menuju Gardu Pandang nya, karena aku memang gak suka wisata susur goa sih, heuheuheu 

Karena kita datangnya pagi, kabut masih banyak gaes.... bahkan sesekali terlihat melintas beberapa meter di atas kita, rasanya kabut nya lagi terbang rendah gitu...



Kondisi taman di area gardu pandang ini masih sama, masih secantik saat beberapa tahun lalu aku kesini. Bedanya, pagar di sepanjang jalan setapak menuju gardu pandang semakin bagus dan lengkap, gak kayak dulu, di beberapa titik bolong tak berpagar, bahaya gaes.. Dan yang paling oke, bangunan gardu pandangnya jadi bagus, dua lantai dan teraliri listrik, bahkan tersedia beberapa colokan, yang bisa buat ngecas ngecas hape atau kamera.






Baru kali ini deh, foto foto di sekitar gardu pandang, background full dengan kabut, putiiiih. Biasanya ijo royo royo di bawah sana, yang notabene sudah masuk wilayah Jogja. Bahkan kalau lagi cerah cerahnya, waduk sermo pun kelihatan dari gardu pandang ini.

Pokoknya buat kalian yang lagi singgah ke Purworejo, wajib untuk mampir ke Gardu Pandang Goa Seplawan ini....


Saatnya Manjain Perut di Jogja

$
0
0
Hai hai hai....
Mumpung lagi bulan puasa, kayaknya asyik nih nulis tentang makanan. Kebetulan beberapa minggu sebelum bulan ramadhan aku menyempatkan keliling Jogja buat icip icip kuliner yang udah lama ngehits. Seperti apa keseruan kita dalam memuaskan nafsu makan di Jogja? Lets Cekidot........

1. KALIMILK
Setelah lelah jalan jalan ke Hutan Pinus, Mangunan. Malamnya kita sempatkan untuk nyusu di Kalimilk, nyari yang anget anget sekaligus mengembalikan stamina dengan segelas susu besar, biar besok paginya tetap fit, karena perjalanan #explorejogja masih panjang.

Kalimilk yang kita datangi, lokasinya ada di Jalan Kaliurang KM 4,9 Jogja atau di arah utara kampus UGM. Kedai yang menu utama nya susu ini gak pernah sepi ya, persis seperti yang sering kubaca di internet. Malam ini kita harus antre untuk mendapatkan tempat duduk, tepatnya kita mendapatkan nomor urut 2, tapi meskipun hanya antrean ke dua, ternyata lumayan lama juga gaes sampai kita bener bener mendapatkan tempat duduk. *sabar*


Untungnya di sini disediakan bangku khusus untuk menunggu antrean, dengan background yang otentik, jadi foto foto dulu deeeh, heuheuheu

Meskipun disini tersedia banyak varian rasa susu, aku enggak terlalu tertarik sih, aku pilihnya yang rasa ori, atau di sini nyebutnya Kalimilk Pure, ukuran besar dan yang panas. 

Beneran enak rasanya, pure susu. Gak kayak susu racik yang lagi hot di Lombok, meskipun aku pesen nya yang rasa original, tapi tetep aneh rasa susunya, semacam ada rasa rasa kacang ijo nya. Nah sebagai pendamping, aku order Fish Ball Potato, huhuhu yang ini enak juga.... anakku aja seneng ini menu... Recommended :))


Semakin malam, ternyata masih banyak aja yang baru datang, bahkan dari sebagian mereka harus bersedih, kecewa karena menu yang diinginkan sold out, alias habissss, hingga harus balik kanan pulang. Oia, satu lagi, sejak dari aku masuk kesini sampai selesai makan, ada banyak orang berjaket hijau bertuliskan GoJek yang mondar mandir order makanan disini. Huhuhu enak ya, coba di lombok ada GoJek juga yaaaa.... *semoga segera ada*

2. SEORAE
Tempat yang satu ini adalah hasil rekomendasi dari adik ipar yang sekarang lagi kuliah di Jogja, dan kebetulan selama di jogja dia dan pacarnya jadi guide kita. Katanya sih di Seorae ini enak... yaudah ngikut ajaaa


Seorae ini adalah resto dengan menu makanan khas korea. Lokasinya ada di Lantai 3 Ambarrukmo Plaza, Jogja. Nah berhubung aku kurang paham tentang menu menu makanan di sini, akhirnya kuserahkan aja ke mereka buat milih, dan akhirnya dipilihkan Seorae Set Menu, yang isinya Woosamgyeob, Garlic Chicken, Beef Sausage, Fresh Mushroom, dan Vegie. Plus dapet side dish: Kaeran Jjim, Seafood Sundubu Jjigae, Steamed Rice, dan Ocha yang bisa di refill, alias isi ulang gratisss sampai kembung.

Set menu ini disajikan awalnya dalam keadaan mentah, nah oleh pelayan ditawarkan untuk dimasakkan atau dimasak sendiri. Berhubung adik ipar dan lelaki nya sudah mahir dalam masak memasak menu ini, akhirnya kita pilih untuk memasak sendiri, huhuhu, tapi ya itu, harus hati hati ya, karena di meja makan ada tungku dengan bara yang sangat sangat panas, plus cerobong asap di atas nya. Sebenernya agak gengges juga sih, tapi ya pengalaman baru juga sih, huahahaha *nDeso. Coz di Lombok belum ada yang grill gini, adanya yang rebusan ala ala XO Suki. 


Akhirnya ya aku bisa makan kimchi (bukan kimcil), setelah selama ini cuman bisa lihat di film film korea, heuheuheu. Enak juga ya, asem asem pedes seger. Selain kimchi, ada beberapa sayur dan jamur yang tak tersentuh, alias diantara kira berempat gak ada yang doyan makan nya. Tapi untuk daging nya, baik yang daging sapi atau yang ayam, semuanya Juaraaaaaa....

Recommended, next bakal balik lagi kesini

3. Jejamuran
Resto yang udah sering wara wiri diliput di stasiun TV Nasional ini berlokasi di Niron Pandowoharjo, Sleman, Jogja. Bisa diakses dari Jalan Magelang KM 10-11 terus belok ke arah timur. Gampang kok ditemuin, tinggal buka aja google maps di hp trus search "Jejamuran", nemu deh lokasinya.

Sesuai dengan namanya, Restoran keluarga ini menyajikan berbagai menu dengan bahan jamur. Jamur yang digunakan sangat bervariasi, dari mulai jamur hitam, jamur tiram, jamur merang, shitake, jamur kancing sampai jamur lingzhie.

Awalnya bingung nih, dari sekian banyak menu jamur, mau order yang mana.

Hingga akhirnya terpilihlah menu Telur Dadar Shiitake, Jamur Bakar Pedas, dan Jamur Tiram Asam Manis. Nah buat yang enggak terlalu suka Jamur tapi mendapat ajakan atau undangan makan di Jejamuran bisa pilih menu non Jamur kok, seperti Nasi Pecel, Ayam/Bebek Goreng, Tahu, Tempe, dan Lumpia.


Mungkin aku yang terlalu berekspektasi tinggi ya, gegara resto ini sering masuk liputan tipi. Setelah icip icip menu yang dipesan. Ternyata enggak ada yang spesial, apalagi telur dadar shiitake nya, lha dingin... harusnya khan anget anget gitu ya... Sepertinya udah digoreng dr beberapa jam lalu. Justru yang paling enak malah orderan ibu, yaitu Bebek Goreng, heuheuheuheu.

Tapi ada beberapa nilai plus dari resto ini, yang pertama, sopir kita yang enggak mau gabung ke meja tapi malah milih nongkrong di parkiran, ternyata di sana udah disediain makanan khusus untuk sopir. Yang kedua, terdapat kolam terapi, yang isinya ikan ikan kecil yang akan nyium nyium manja kaki kita bila dicelupkan ke dalam kolam, dan itu free. Yang ketiga terdapat satu spot yang isinya jamur jamur yang masih hidup, lengkap beserta namanya. Jadi tamu bisa sekalian belajar jenis jenis jamur plus bisa narsis narsis hore bersama jamur disini. 

4. Sogul (Sop Gulai) Jugak
Aku sih baru pertama kali denger nama Sogul ini, tapi menurut adik iparku yang notabene mahasiswi jogja, tempat makan ini udah terkenal dan selalu ramai apalagi pas malem. 

Warung Sogul ini ada dua di jogja, nah untuk malam ini kita pilih yang ada di Jalan Jembatan Merah 118A Pring Wulung, karena katanya relatif lebih sepi dari yang ada di Jalan C Simanjuntak.

Menu yang disediakan antara lain Sop Ayam (6,5rb) , Sop Balung (8,5 rb), Tengkleng Kambing (20rb), Balungan (11,5rb), Tomyam (15rb), dan Gulai Ayam Kampung (10-18rb).


Gulai Ayam Kampung adalah menu yang paling juara, ada 7 jenis bagian ayam yang bisa dipilih seperti Dada, Paha Atas, Paha Bawah, Sayap, Kepala, Jeroan dan Lemak/Kulit, dengan harga yang berbeda beda tiap jenis mulai dari 10 rb - 18 rb/porsi.

Penampilan makanan nya sih biasa aja ya, dengan didominasi warna coklat, tapi tunggu dulu, rasanya ternyata Juaraaak... Maknyusss... Buat yang suka pedas, menu ini cocok banget, apalagi konsumen bisa memilih berapa cabai yang mau dipakai, tinggal menulis di kertas orderan. Huhuhu enak enak enak..... Kalian wajib coba deh

***

Gimana? Masih kuat puasanya setelah baca dan lihat foto foto di postingan ini?? Heuheuheu...

Bukit Merese yang Makin Kece

$
0
0

Bukit Merese...
Bukit yang dulunya cuma sebagai tempat menggembala kerbau ini kini sudah semakin terkenal dan menjadi tujuan utama wisatawan yang datang ke Kawasan Mandalika, Lombok Tengah. Buat yang belum tahu tentang bukit merese, monggo langsung meluncur ke postinganku yang dulu (Klik Disini)

Tapi buat kalian yang hobi dengerin musik dan selalu mengikuti perkembangan musik Indonesia pasti juga bakalan tahu tentang bukit ini, karena baru baru ini Bukit Merese dijadikan lokasi syuting Video Klip Geisha yang berjudul Sementara Sendiri dan Isyana Sarasvati yang berjudul Mimpi. Hohoho, seperti apa kerennya Bukit Merese di Video Klip Mereka? Monggo disimak video nya di bawah ini :







Gimana? Kece Khan?

Atau mau lihat yang lebih keren lagi? Monggo disimak videoku saat kita kita dari komunitas Instameet Lombok ngadain meet up di Bukit Merese di bulan Mei 2014 lalu :



***

Nah untuk melepaskan rasa kangenku akan bukit merese (udah lama banget gak kesana), di tanggal 4 juni kemarin aku bareng istri, anak, dan beberapa Saudara jalan jalan ke sana di sore hari, niatnya sih sambil Sunset-an gitu.

Kondisi di sekitar Bukit Merese gak banyak berubah, hanya Cafe Turtle aja yang terlihat lebih besar, karena sementara ini Cafe Turtle adalah cafe yang paling dekat dengan Bukit Merese, dan sekaligus jadi tempat parkir sebelum kita jalan kaki untuk naik ke Bukit Merese.

Trekking ke Bukit Merese

Lumayan nih, dipanen buat masak sambel terong
Bukit Merese ini bisa dibilang bukit bunglon deh yang bisa berubah ubah warna nya, saat musim penghujan warna bukit merese ini hijau seperti karpet Musholla, nah pas musim kemarau seperti ini, warna bukitnya akan coklat. Oia satu lagi, saat rumput sedang menjadi jadi, banyak kerbau yang pesta di bukit ini, dan sebagai jejak nya, mereka akan meninggalkan tokai dengan bau yang menyegarkan di segala penjuru bukit ini, heueheuheuheu, Aroma Terapi gaes...

Tapi saat kemaren pas kesini, justru malah nemu pohon terong terongan. Warna buah nya kuning, bulet bulet. Pohon kecil ini sih pernah aku lihat berceceran di sekitar persawahan jalur menuju Pantai Semeti, Lombok Tengah.






Buat yang suka trekking, coba deh keluarin sedikit tenaga untuk jalan kaki sampai di Ujung Bukit Merese, karena di ujung sana setidaknya ada dua spot tersembunyi yang Wokeeee Punya... Yang pertama adalah Lubang Sembur. Di spot ini ada sebuah lubang di bebatuan yang terhubung dengan laut, jadi saat ombak datang ke tepian, dari lubang itu akan menyembur air, seperti air mancur... Seruuuu, tapi berbahaya sih.... Jadi jangan berdiri langsung di atas lubangnya ya...

Dokumentasi foto, beberapa tahun lalu di Lubang Sembur
Yang kedua yaitu, Tanjung Bongo. Di saat air laut sedang surut, tanjung bongo ini akan menghadirkan pemandangan yang Juaraaaa. Ada semacam kolam alami, yang isinya air laut, dengan pasir putih di sisi nya, Cakep deh.. Tapi inget, jangan datang pas lagi ombak besar/air laut pasang. Gak bakal nemu ginian deh... Heuheuheu

Tanjung Bongo, Foto dari http://upiono.blogspot.co.id

Ceceran Jejak Kerbau, (dokumentasi beberapa tahun lalu)

Kopikita : Kedai Kopi Sederhana dengan Rasa Istimewa

$
0
0
Menurutku ya perbedaan antara kopi instan/sachet dengan kopi yang yang digiling langsung dari Biji nya adalah efek tahan kantuknya. Mau bergelas gelas minum kopi kalau itu kopi instan, aku tetep ngantuk, tapi kalau minum secangkir kopi yang murni kopi, aku pasti langsung melek.... Susah tidor. Hal ini terulang seminggu lalu, saat malem malem mati gaya sehabis traweh, mau tidur kok nanggung, hingga akhirnya aku iseng iseng ajak istri buat nongki nongki hore di kedai kopi, mumpung di rumah lagi ada baby sitter, jadi si kecil bisa ditinggal di rumah, Heuheuheu

Gak perlu jauh jauh, karena sejak bulan April 2016 lalu di Jalan Bung Karno, tepatnya di ruko sebelah selatan RSU Kota Mataram dibuka sebuah kedai kopi bernama "KEDAI KOPIKITA". Kedai sederhana ini hanya menempati satu los ruko, dengan interior yang didominasi warna coklat, dan tempat duduk lesehan.


Dengan meja yang terbuat dari bambu, semakin menguatkan kesan Coklat nya. Untuk hiasan di dinding, si empunya memasang beberapa lukisan serta sebuah tivi LCD di pojokan depan yang menjadi daya tarik sendiri bagi para penggila bola.

Ini adalah kedua kalinya aku ngopi disini, selain karena cocok dengan kopi nya, harganya lebih murah gaes dibandingkan kedai kopi lain di Mataram. Menurut info dari si empunya sih, karena mesin kopi nya masih manual, belum menggunakan mesin kopi. *entah apa hubungannya*

Barista : Halo mas, mas nya yang dari Bukalapak khan?
Aku : Ha? Bukalapak?
Barista : Iya, aku masih inget dulu khan pernah kesini pas baru beberapa hari buka khan? Trus duduk nya di situ khan? (sambil nunjuk ke arah meja seberang)
Aku : Iya betul dulu pernah kesini dan duduk disitu, tapi aku bukan dari bukalapak mas.
Barista : Ya gitu dah, pokoknya wajah mas itu familiar
Aku : *senyum

Itu adalah secuplik obrolan aku dengan barista yang berperan ganda sebagai waitress saat menanyakan menu yang akan aku pesan. Heuheuheu ternyata wajahku familiar ya... Tapi memang sih pengelola kedai ini ramah ramah, dan cepat pelayanannya.


Kopi Aceh, Medan, Jawa Andungsari, Toraja dll ada di kedai kopi ini. Nah untuk malam ini aku nyobain yang kopi medan mandheling, plus cemilan berupa Mendoan dan Ubi Goreng Rasa Jagung Bakar. 

Gak perlu lama nunggu, pesanan kita pun datang dengan cantik di meja. Eits, sebelum diseruput, foto dulu yaaa...


Ngomong ngomong tentang kopi yang aku pesen, yaitu kopi medan mandheling, Menurut infonya sih kata Mandheling sendiri adalah penyebutan orang-orang asing terhadap kata Mandailing, yang merupakan salah satu nama suku di Sumatera Utara. Bila sedikit dipanjangkan, Mandailing Natal (Madina), nah itu merupakan nama kabupaten yang jauhnya kira-kira 12 jam dari kota Medan.

Untuk lebih meresapi rasa kopi nya, aku sengaja gak naruh gula di kopi nya. Sehingga dapat kurasakan bahwa kopi ini mempunyai keasaman yang medium ditambah rasa floral dengan rasa akhir manis. Sangat beda karakteristik nya dengan Kopi Kenya yang beberapa waktu lalu aku coba di Bali, kalau kopi kenya tuh unik, karena ringan banget, rasanya mirip teh. Sampai sekarang aku belum nemu kopi ginian di Lombok.

Cemilan favorit aku dan istri di sini adalah Ubi Keju, nah untuk kali ini aku nyobain rasa Jagung Bakar. Btw bila digabung jadi aneh ya, Ubi rasa Jagung, Heuheuheuheu atau mungkin bisa jadi Jagung Rasa Ubi.... Tapi overall enak ini ubi keju nya, jadi inget ama cemilan yang beberapa tahun lalu sempet booming, yaitu Tela-Tela yang seingatku juga ada rasa Jagung Bakar.

Untuk tempe mendoan nya ternyata gak sesuai dengan perkiraan ku, dimana kata "mendoan" tuh sebenernya khusus dipakai untuk tempe goreng khas Banyumas, yang tipis, lebar, berbalut tepung dan digoreng setengah mateng, jadi tempe nya tuh lemes lemes gimana gitu. Sedangan tempe mendoan di sini ya tempe goreng biasa. Rasa nya enak sih, apalagi pas dicocol ke sambal kecap nya, pas banget, cuman seharusnya sih jangan ditambahin kata "Mendoan" ya... Karen enggak semua tempe goreng disebut "mendoan".


Udah harganya ramah di kantong, di sini juga nyediain diskon nih, cara nya tinggal foto selfie di sini, terus upload di sosmed, dan tag ke temen temen. Bisa dapet diskon 20% lho bila kita tag ke 20 orang, heuheuheu. Terus sampai juli 2016 ini, kita bisa dapet voucher menginap di Hotel Santika Mataram, cuman dengan menukarkan 20 bill bukti kita ngopi ngopi di kopikita. Wuenak to.....

Pulang pulang sampai rumah gak bisa tidor.... Akhirnya nonton film sampai Sahur, heuheuheu

Kontroversi Segara Anak Rinjani

$
0
0
GUNUNG RINJANI adalah salah satu gunung tertinggi di Indonesia yang lokasinya ada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Gunung api ini memiliki ciri khas berupa kerucut yang tumbuh di tepian kaldera bagian timur, di dalam kalderanya terdapat danau kaldera berbentuk bulan sabit, dan kerucut baru yang muncul dari dalam danau tersebut. Kalderanya dinamakan Segara Anak, dan kerucut barunya disebut Gunung Barujari. Danau Segara Anak (2008 m) merupakan danau kaldera dengan gunung api aktif yang tertinggi di Indonesia

Rinjani masuk dalam Geopark Nasional, dan sedang diusulkan masuk ke dalam Global Geopark Network (GGN) yang dikelola oleh UNESCO.

Para anggota tim dari UNESCO bernama Maurezio Burlando dari Italia dan Soon Jai Lee dari Korea mengunjungi Lombok pada 17-20 Mei 2016 lalu untuk melaksanakan penilaian. Mereka mengunjungi Senaru, sebuah desa tradisional di Lombok Utara, air terjun Benang Stokel yang terletak di sekitar Aik Berik Desa di Lombok Tengah, dan Pusuk Forest di Sembalun, Lombok Timur. Kini tinggal menunggu hasil keputusan resmi dari UNESCO akan masuk atau tidaknya Geopark Nasional Rinjani ke dalam daftar GGN UNESCO. (info dari rinjanigeopark.com)

Dalam masa penantian ini, ternyata Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) punya rencana sendiri dalam menyukseskan masuknya Rinjani ke dalam Global Geopark Network yaitu dengan memasang huruf huruf besar berwarna merah yang lokasinya tidak jauh dari Danau Segara Anak. Foto foto pemasangan "landmark" ini diunggah oleh "Eko Anugraha Priyanto" di akun Facebook nya pada hari Jumat, 24 Juni 2016 yang kemudian langsung viral, menyebar di semua media sosial, seperti Instagram, Twitter dan Path.






Tentu hal ini menimbulkan pro kontra, ada yang mendukung tapi tidak sedikit pula yang dengan keras menentang, sampai sampai salah satu dari mereka membuat petisi dengan title "Selamatkan Gunung Rinjani Kami".  

Nah dari kontroversi ini, aku mau menuliskan beberapa pendapatku, terutama mengenai komentar komentar di berbagai media sosial, terutama facebook.

Alay, merusak pemandangan, merusak keasrian, ide buruk, dan beberapa kata lain mewakili kesedihan, kekecewaan dan kemarahan para pecinta alam dan pendaki gunung. Namun ada satu kata yang terlontar dan itu merupakan ungkapan yang berlebihan, yaitu "TENGGELAMKAN" , heuheuheu , kalau ditenggelamkan di segara anak, justru jadi sampah baru donk......

capture dari facebook
Konsep GEOPARK sih seharusnya tetap mengedepankan konsep ECOTOURISM dalam pengelolaannya ya, termasuk dalam hal pembatasan jumlah dan pengaturan kunjungan pendaki. Penumpukan sampah yang terjadi di pos pendakian, pelawangan maupun Danau Segara Anak adalah bukti bahwa pengelolaan Rinjani tidak "ECO" lagi namun sudah bergerak ke arah "MASS". 

capture dari facebook
Coba deh baca komentar di atas ini yang aku capture dari FB. Salah satu dari mereka bilang bahwa "landmark" baru itu gak ada hubungannya dengan sampah, tidak mengurangi kealamian, membandingkan dengan "landmark" di pantai2 semacam kuta dan trawangan, dan sangat antusias pengen fotoan di sana.

Nah antusiasme berlebihan ini yang sebenarnya aku takutkan dari "landmark" tadi. Orang berbondong bondong ke segara anak hanya untuk selfie di depan "landmark" tersebut, dan dengan bangganya upload di media sosial. Dimungkinkan juga nanti akan ada antrean panjang untuk bisa foto di sini, atau justru nanti akan ada oknum yang menarik retribusi untuk bisa fotoan di sini.

Semakin booming, semakin viral, maka akan semakin banyak orang2 yang berhasrat ke sini, dan sampah di mana mana. Kenapa ada hubungannya dengan sampah? Karena yang mendaki hanya untuk dapat fotoan di sini bisa dipastikan bukanlah pecinta alam, dan mereka gak tahu, gak mau tahu bahkan males untuk bawa kembali sampahnya turun.

Yang terakhir, janganlah disamakan dengan "landmark" yang sudah sudah ada di beberapa pantai di Lombok, disitu memang ditujukan untuk mass tourism... Heuheuheu

Yaa semoga yang punya ide ini bisa berpikir kembali, merenungkan apa yang sudah diperbuat, dan menurunkan kembali tulisan yang sudah terpasang rapi di sana. Eman2 dana nya, dikeluarkan hanya untuk hal seperti ini... Yang diuntungkan sih yang menang tender pengadaan pembuatan tulisan ini, heuheuheu.. Selamat yaaa... Lumayan THR

***

Nah bangaimana pendapat kalian? Coba tulis di kolom komentar ya...
Monggo....

Kuliner Kepiting di Citi Crab Restaurant

$
0
0
 
Sebenernya aku sih agak enggak terlalu suka ya dengan yang namanya buka bersama di resto resto, apalagi lesehan di sekitaran Mataram, udah rame, parkiran penuh, pelayan resto jadi gopoh gopoh dan pastinya jadi gak nyaman buat makan.... Enakan di rumah ya, bisa sambil selonjoran nonton "Kesempurnaan Cinta" di Net TV, heuheuheu

Dan alhamdulilah di puasa ramadhan 2016 ini aku baru sekali buka puasa di rumah makan dan itu pun untuk sekedar syukuran ulang tahunku yang ke 17++ tahun (17 tahun lebih dikit).

Nah buat ngakalin biar gak kena hiruk pikuk para pemburu makanan berbuka, kita cuss ke tempat makan nya agak maleman, sehabis jam traweh.. Heuheuheu ini malah namanya bukan buka bersama ya, tapi makan malam bersama. 

Kali ini aku enggak pilih tempat makan di Lombok Epicentrum Mall, karena lagi pengen makan di tempat selain mall, males juga antre nyari tempat parkir, karena kalau malem, jamaah mall lebih rame dibanding jamaah masjid.

Dan pilihan jatuh ke Resto Citi Crab yang ada di Jalan Sriwijaya, Pertokoan Sriwijaya Buana, No. 3 Mataram, enggak jauh dari Hotel Golden Palace. Aku sengaja nggak melempar usul saran tempat makan ke pasukan yang ikut, karena bisa dipastikan jawabannya "terserah deh mau makan dimana" Heuheuheu....

Tepat seperti dugaanku sebelum nya, resto yang letaknya bersebelahan dengan De Sushi ini sepiiiii pake banget, bahkan saat kita datang, semua tempat duduk tuh kosong melompong, cuma kita aja tamu nya. Entah ya, tamu nya udah pada pulang atau memang enggak ada yang dateng. Nah Baru beberapa menit setelah kita duduk, sekitar dua rombongan masuk juga ke resto ini.




Bagian dalam resto ini seperti layaknya resto resto yang lain, tidak banyak hiasan hiasan layaknya cafe cafe masa kini, tapi justru lebih nyaman di mata, adem, tenang dan asyik untuk makan bareng keluarga. Yang bikin unik justru di dinding sisi barat, di dekat dapur, terdapat beberapa akuarium yang isinya ikan, kepiring dan lobster. Dan mereka itu bukan cuma hiasan semata ya, karena mereka harus siap siap untuk masuk penggorengan di kala ada orderan dengan menu utama ya mereka itu, heuheuheu. Jadi bisa terbayang kan ya segernya masakan di sini, karena diolah bukan dari bahan beku.


Sesuai dengan namanya ya, resto ini menu utamanya tentu saja Crab alias Kepiting. Ada banyak sajian kepiting di sini, sampai sampai bikin kita bingung mau order yang mana, ada Kepiting Saus Pedas, Saus Tiram, Saus Asam Manis, Saus Inggris, Bumbu Rajang, Saus Lada Hitam, Lada garam, Masak Telur Asin/Keju, dan yang otentik Saus Citi Crab, dengan ukuran yang bisa dipilih yaitu biasa (20k/ons), super (24k/ons), jumbo (29k/ons), dan sumo (35rb/ons). Terus ada juga Kepiting Soka (55k), dan Sup Jagung Kepiting (40k).

Tapi buat yang enggak doyan kepiting gak perlu galau, karena masih banyak menu yang lain, seperti ikan gurame, kakap, bawal, kerapu, udang, scallop, lobster, cumi cumi, kerang, ayam, bahkan sampai tempe penyet pun ada, lengkap abissss.




SOP JAGUNG KEPITING (40k)
Huaaaa gak nyangka orderan yang dateng dalam porsi jumbo, cukup untuk 4-5 orang, pantesan aja harganya sampai 40 ribu. Semangkuk sup ini isinya perpaduan daging kepiting, jagung manis dan asparagus.. Huhuhu, rasanya mirip ama sup asparagus yang beberapa kali aku makan, cuma ini daging kepiting nya lebih dominan, jadi enggak dinamakan Sup Asparagus. Recommended Abiss, dan kayaknya cocok banget nih buat yang lagi pilek demam flu, diseruput pas anget anget.



SCALLOP MASAK TELUR ASIN (55k)
Menu yang sajiannya mirip perkedel kentang ini adalah Scallop dengan baluran Saus Telur Asin. Scallop adalah sejenis kerang dengan daging warna putih dan kenyal. Ini salah satu jenis kerang favorit ku.. Rasa aslinya sudah gurih, makin gurih setelah dimasak dengan saus telur asin. 



KEPITING SAUS PEDAS
Ini nih juaranya... Kepiting dengn guyuran saus pedas mantap.. Pokoknya kalau lagi makan makan menu seafood, kepiting adalah menu pertama yang kita pesan. Sausnya sih enak ya, tapi masih kalah pedas ama saus basic kepiting nya Talk Crab, yang pernah aku bahas beberapa bulan lalu. 



Gimana? Wokkee punya khan? Ati ati ya baca postingan ini pas puasa, kuat kuat iman aja, takutnya jadi ikut laper, dan pengen makan, heuheuheu

Nah buat yang belum tahu Citi Crab ini persis nya ada di sebelah mana, ini nih aku kasih peta nya dari Google Maps, monggo :




Seruput Kopi Lintong di Coffee Toffee

$
0
0
Lebaran menjelang, teman teman sudah pada mudik ke kampung nya masing masing, dan aku donk masih nongkrong sana sini di Lombok, heuheuheu. Kebetulan banget nih aku lagi ada deadline buat nyelesein video klip band kantor, yang artinya malam ini aku harus begadang, huhuhu.

Biar mata kuat melek, aku harus konsumsi doping nih alias kopi, tapi bukan kopi sachetan ya, karena itu gak ngefek, mau minum segalon pun juga bakal tetep ngantuk. Ya sudah akhirnya kita (aku dan istri) berdua keluar malam, sekitar jam 9-an ke salah satu kedai kopi di Mataram. Namanya Coffee Toffee. Eh by the way, kali ini kita cuma pergi berdua, si kecil kita tinggal di rumah ama tantenya, mumpung lagi ada baby sitter, heuheuheu




Coffee Toffee ini beralamat di Jalan Palapa 1 No.16B Cakranegara, Mataram, persis di sebelah timur Mataram Mall. Coffee toffee ini bukan kedai baru sih, udah lumayan lama kok, sekitar awal tahun 2014 mulai buka dan masih rame sampai sekarang, tetap bertahan di antara gempuran kedai kedai kopi baru. 

***

Untuk mencapai lokasi di malam malam menjelang lebaran ini memang agak susah ya, kawasan cakranegara jadi macet cet, seperti tahun tahun sebelumnya, kawasan perniagaan cakra menjadi tujuan utama para pemburu baju dan sepatu baru. Tapi kalau dilihat lihat enggak semacet tahun lalu sih, karena tahun ini kepadatan sudah terpecah ke Jalan Sriwijaya, yaitu di Lombok Epicentrum Mall dan Pusat Perbelanjaan baru Giant Extra di Jalan Terusan Monjok - Rembiga, Mataram

Kopi memang gak bisa lepas dari rokok ya, kedai coffee toffee yang smoking room penuh gaes, sedangkan yang di dalam sepi, cuman ada sepasang cewek cewek yang lagi seru curhat. Ditambah aku dan istri yang ambil ruangan dalam saja *kita anti rokok gaes, tapi bukan anti kopi*

Dari sekian banyak menu yang disajikan, aku cuma tertarik ke daftar jenis kopi yang disediakan. Ada 4 jenis kopi yang bisa dipilih, yaitu Toraja Kalosi, Java Mocha, Sumatera Lintong, Sumatera Gayo dan bali Batukaru.

Kali ini aku mau nyobain yang Sumatera Lintong, sekalian mau ngebandingin citarasanya dengan kopi medan mandheling yang sempat aku coba beberapa waktu lalu di Kedai Kopikita

secangkir Sumatera Lintong

Gak perlu waktu lama, secangkir Sumatera Lintong tersaji dengan gula pasir terpisah. Kalau aku sih lebih suka minum kopi tanpa gula ya, dari situ lidah kita bisa lebih jelas ngerasaain beda nya antara jenis kopi yang satu dengan yang lain.

Kopi Lintong adalah kopi asli Sumatera Utara yang berasal dari Lintong Nihuta, Kab Humbang Hasundutan Tapanuli Utara, yang merupakan sebuah brand-merek dagang yang dijual ke pasar domestik da mancanegara. Di dunia Internasional, kopi lintong dikenal dengan nama Sumatra Blue Lintong, Sumatra Lintong Mandheling, Blue Batakm Sumatra Bean Coffee dll. Harga di pasaran untuk kopi lintong yang belum diroasting bervariasi antara 50 ribu sampai 70 ribu.

Setelah diicip icip, kopi lintong ini punya citarasa kopi yang kuat dan aroma yang seimbang, tingkat keasamannya medium, dengan sedikit rasa coklat. Enak enak enak....



Nah istri saya order minuman yang lebih ringan, yaitu Iced Mocha Blast (26k), dan cemilan Mozarella Cheese Ball (29,5k)

Iced Mocha Blast nya seger banget, cocoknya diminum pas siang hari. Sedangkan untuk Mozarella Cheese Ball, awalnya kukira dalemnya tuh full keju, ternyata ada campuran daging nya, semacam bakso daging, tapi lumayan lah ya...

***

Akhirnya dengan kekuatan doping Sumatra Lintong, aku pulang penuh semangat, dan siap begadang buat nyelesein edit video, heuheuheu

Jembatan Api Api di Hutan Mangrove Kulonprogo

$
0
0

Hai gaes, libur lebaran pada kemana aja nih? Pasti seru dong ya liburannya...
Nah di liburan kali ini, kita jalan jalan ke area Hutan Mangrove yang baru empat bulan dikembangkan oleh warga setempat. 

Hutan Mangrove ini lokasinya ada di daerah Jangkaran, Kulonprogo, Jogja yang sangat dekat dengan perbatasan Kabupaten Purworejo. Pintu masuk menuju Kawasan Wisata Hutan Mangrove ini ada di Jalan Daendels, kira kira 300 meter sebelah barat jembatan Congot (kiri jalan), ada kok papan petunjuk arahnya di depan jalan masuk.


Hutan Mangrove ini memanjang mulai dari muara sungai bogowonto ke arah barat. Menurut info dari penjaga loket, orang yang pertama kali menanam mangrove di sini adalah orang dari Aceh, yang biasa dipanggil warga setempat dengan panggilan "Cut". Beliau menanam mangrove di sini awalnya untuk penelitian S2 nya di UGM, hal tersebut sudah lama sekali, hingga sekarang berkembang menjadi hutan mangrove yang sangat berguna untuk mencegah abrasi dan sekarang malah berkembang lagi menjadi objek wisata.

Pengembangan hutan mangrove ini dilakukan swadaya oleh warga setempat, yang terbagi menjadi beberapa kelompok (pokdarwis). Saat ini, di area hutan mangrove tersebut setidaknya ada empat spot objek wisata, yaitu Pantai Pasir Kadilangu, Jembatan Api Api, Maju Lestari dan Wanatirta Pasir Mendit, yang kemungkinan akan berkembang lagi dalam beberapa waktu ke depan.


Nah dari hasil perburuanku di Instagram, diketahuilah bahwa Jembatan Api Api lah yang paling hits saat ini, foto fotonya mulai banyak menyebar, kalian bisa cek di instagram dengan hashtag/tagar #jembatanapiapi . By the way, kata "Api Api" ini sendiri diambil dari nama salah satu jenis mangrove yang tumbuh di area hutan mangrove ini, sama sekali tidak berhubungan dengan api ya....

Tiket masuk ke Jembatan Api Api sebesar 4 ribu/orang dan parkir 2 ribu/motor, 5 ribu/mobil. Kalau mau masuk ke objek wisata lain seperti Pantai Pasir Kadilangu dll, harus bayar tiket lagi, karena beda pengelola nya.


Dari tiket box, kita akan melewati jalan kecil diantara tambak tambak udang, saking kecilnya kita harus memiringkan badan saat ada orang yang berjalan dari arah yang berlawanan.  Sebenarnya jalur ini adalah dikhususkan untuk jalan masuk saja, tapi ya yang namanya manusia biasa, tempatnya lupa dan salah, ada aja yang keluar lewat jalur ini, padahal sudah dibuatkan jalur khusus untuk keluar.

Untuk berjalan kesana kemari menjelajah area hutan mangrove, sudah disediakan fasilitas berupa jembatan dari bambu yang di beberapa tempat dibuatkan pula spot spot untuk narsis/selfie yang sekarang ini memang lagi digandrungi anak anak muda yang ngeHits di berbagai media sosial. Namun ada satu spot yang paling hits dan keren disini yaitu di jembatan utama yang ada tulisan nya #jembatanapiapi .



Buat yang bawa uang lebih, aku sarankan untuk naik perahu keliling area hutan mangrove. Startnya di samping jembatan utama. Murah kok cuma 5 ribu/orang, dan berangkatnya gak nunggu perahu penuh. Seperti yang aku alami pagi tadi, aku datang saat suasana masih tidak terlalu ramai (jam 9 pagi) , jadi karena tidak ada penumpang lain, satu perahu cuma diisi oleh 4 orang aja (aku, istri, anak, adik) plus satu tukang perahu. Ya rasanya kaya lagi nyewa perahu gitu....


Dari perahu ini kita bisa melihat pemandangan hutan mangrove dari ujung ke ujung. Sebenernya saat dalam perahu tuh aku mau interogasi tukang perahu nya, nanya nanya tentang wisata ini, eh ternyata beliau sama sekali enggak tahu apa apa, heuheuheuehu, pengelola kapal ini berbeda dengan pengelola jembatan api api dan bahkan beliau bukan berasal dari daerah sini #yasudahlah

Dari area hutan mangrove ini ada akses menuju pantai selatan yang terkenal dengan ombak ganasnya. Kita tinggal lanjut jalan kaki aja kesana, dengan sekali lagi melewati tambak tambak udang.

Di pantainya ternyata juga dibuatkan fasilitas yang fotogenik, yaitu ayunan, heuheuheu. Tapi ini ayunan yakin bukan buat ayunan beneran, cuman buat fotoan aja, lha pondasinya aja gak ada, cuma kayu yang ditancap ke pasir. Kalau aku naik kesitu trus ngayun ngayun heboh, yakin ayunan itu bakal roboh, heuheuheu


***

Peta / Lokasi Hutan Mangrove Kulonprogo



.


Bernostalgia di Warung Kepik Sawah Jogja

$
0
0

Jalan Jalan keluarga di sekitaran Jogja hari ini kita akhiri dengan makan bersama. Seperti biasa, sehari sebelum nge-trip aku sudah searching2 dulu di instagram mengenai tempat makan yang unik di Jogja, nah berbekal hashtag #kulinerjogja aku nemu nih sebuah warung yang langsung bikin aku jatuh cinta, namanya WARUNG KEPIK SAWAH

Sesuai dengan namanya, warung ini memang dikelilingi dengan sawah, jauh dari pusat kota dan jauh dari tetangga. Tepatnya di Jalan Godean, KM.9 Gang Senuko, Sidoagung, Godean, Sleman, Jogja (lihat peta nya di bag bawah postingan). Gak sulit untuk menemukan warung ini, karena spot nya sudah ada di google maps, jadi tinggal search aja "warung kepik sawah", dan tataaaaa..... ketemu deh.


Di luar dugaan ku, ternyata parkirannya penuh mobil dan beberapa motor (sepertinya motor karyawan), heuheuheu. Untung saja masih ada tempat duduk. 

Di warung kepik sawah ini, ada tiga jenis tempat duduk yang bisa dipilih, yang pertama menggunakan kursi meja di dalam ruangan, yang kedua menggunakan kursi meja tapi di luar ruangan, dan yang ketiga lesehan (di bagian belakang). Berhubung si Babe perutnya agak chubby yang mengakibatkan susah duduk bersila lesehan, kita pilih tempat duduk menggunakan meja kursi yg ada di dalam ruangan.


Warung Kepik Sawah ini menganut konsep jawa klasik. Dari luar saja sudah kelihatan, bentuk bangunan nya berupa rumah jawa tradisional (jadi inget rumah eyang), dengan dikelilingi persawahan dan pepohonan (sejuuuuk). Interior nya juga semakin menambah nilai klasik nya, ada poster poster jadul, komik komik jadul dipigura, mainan jadul masa kecil, botol botol minuman jadul, kamera kamera jadul dll. Plus iringan musik folk seperti Payung Teduh dan kawan kawan yang bisa bikin hati makin adem....

Selain interiornya yang unik, menu menu yang ada di sini juga menggelitik, bakalan susah kalian temuin di mall mall besar seperti Gadon, Garang Asem, Lele Bakar Saus Kacang, Wader Balado, Sambal Klonyom, Steak Tempe, Carang Gesing, Wedang Uwuh, Soda Citroen, Coffee Cream Ndoro Behi, Sarsaparilla Ay Wha, dll


Botol botol jadul ini tertata rapi di setiap meja, bukan cuma pajangan lho tapi merupakan menu minuman yang tersedia di sini, yang masuk kategori "Old Time Lokal Soft Drink" dalam buku menu. Sebenarnya ada lima jenis, namun siang ini cuma tersedia dua, yaitu Ndoro Behi dan Sarsaparila. Sumpah deh, rasa dari Ndoro Behi tuh seperti membawa aku ke masa masa SD, dimana dulu suka beli es limun di warung sekolah. Rasanya sama persis cuman bedanya dulu botolnya gak seklasik ini. Sedangkan untuk sarsaparila, rasanya agak beda, ada sensasi semriwing nya gitu... Harganya 10 ribu/botol untuk Ndoro Behi dan 12 ribu/botol untuk Sarsaparila.


Orderan Garang Asem ku gagal karena lagi kosong untuk hari ini, dan sebagai ganti nya aku order Gadon. Tapi sebelum aku order gadon, aku nanya dulu ke pelayan nya, apaan tuh gadon, biar gak salah pesen aja sih *main aman*. Berdasarkan penjelasan beliau, gadon itu enggak jauh beda dengan garang asem. Bumbu nya menggunakan sereh, blimbing wuluh, dan santan serta dibungkus daun pisang dengan sedikit kuah dan cabe merah utuh. Bedanya untuk gadon ini menggunakan daging sapi giling yang dibentuk seperti bakso seukuran telur ayam.

Heuheuheu aku gak salah pilih gaes, gadon nya enaaak, seger.... apalagi dimakan menggunakan nasi anget, hmmmm maknyuss abisss, worth it lah untuk makanan dengan harga 25 ribu ini.


Meskipun tampilannya biasa ya, aku nobatkan pisang goreng ini sebagai pisang goreng terenak yang pernah kumakan. Secara ya aku khan sering banget tuh beli pisang goreng di tukang2 gorengan pinggir jalan. Seporsi pisang goreng seharga 6 ribu 5 ratus ini berisi dua biji pisang goreng besar, kayaknya sih dari pisang kepok deh. Baru menggigit tepung nya saja sudah kerasa enak banget lho, tepung nya lembut dan manis, kayaknya kalau digoreng tepung nya saja tanpa pisang, aku juga doyan nih. Enak enak enaaaak....



Menu menu lain yang kita pesen adalah Ayam Rempah khas Kepik Sawah (18rb), Lele Goreng Krispi 14rb), Nila Bakar (17rb), Jamur Krispi (13rb) dan Tumis Kangkung (12rb). Semuanya enak enak, sesuai lah ya dengan harga nya. Apalagi jamur krispi nya, lebih enak dan lebih fresh dari Resto Jejamuran, heuheuheu, di sini disajikan dalam kondisi panas, baru digoreng, sedangkan pengalamanku order jamur crispy beberapa waktu lalu di Jejamuran udah dalam kondisi dingin dan kurang renyah.


Nah buat kalian yang lagi berburu kuliner di Kota Jogja, gak ada salahnya untuk mampir ke Kepik Sawah ini.....

***


WARUNG KEPIK SAWAH
Jalan Godean Km.9 Sidoagung, Godean, Sleman, Jogja
Berdiri sejak tahun 2013
Buka mulai jam 09.00-21.00 (weekend sampai 22.00)
Kapasitas : 100 orang lebih
Web : www.kepiksawah.com
twitter dan Instagram : @kepiksawah


Peta Lokasi Warung Kepik Sawah via Google Maps



.

MTQ Nasional ke 26 di Mataram Lombok

$
0
0
photo by http://www.ntbprov.go.id/

Di bulan Juli ini tepatnya tanggal 27 Juli, di Kota Mataram akan diadakan Event berskala nasional yaitu Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) yang dipusatkan di area Islamic Center, Jalan Udayana, Mataram, NTB dan akan berakhir pada tanggal 7 Agustus 2016

Nah selain acara utama yaitu perlombaan membaca Al Quran yang diikuti peserta dari berbagai wilayah di Indonesia, dalam Event MTQ Nasional yang ke 26 ini banyak lho rangkaian acara dan venue venue yang wajib kita datangi, apa aja itu? Yuk ah kita simak :

1. VENUE
Selain venue utama di area Islamic Center Kota Mataram, pelaksanaan MTQ Nasional juga diadakan di Bencingah Kantor Bupati Lombok Barat, Ponpes Al Aziziyah Kapek Gunungsari, Kantor BKD dan Diklat NTB, MAN 2 Mataram, Gedung Graha Bhakti Praja, Taman Budaya Mataram, Gedung Sangkareang, Masjid Agung Praya Lombok Tengah serta Gedung Irigasi Dinas PU NTB

2. SEPEDA SANTAI
Agar lebih meluaskan informasi penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Nasional (MTQN) ke-26 di Mataram, diselenggarakn sepeda santai keliling kota Mataram, Minggu 24 Juli 2016. Sepeda santai ini diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Nusa Tenggara Barat (NTB), INCCA (Indonesia Congress & Convention Association) NTB dan Plaza Bangunan.

3. SIMAAN AL QURAN
Acara ini akan diikuti peserta sebanyak 1.000 hafiz di depan Pendopo Gubernur NTB pada tanggal 24 Juli 2016. Selain itu akan akan ada Muktamar Ikatan Persaudaraan Qori-Qoriah dan Hafiz-Hafizah ke-III pada tanggal 27-29 Juli yang diikuti sebanyak 200 orang peserta. Khusus Muktamar yang organisasinya di ketuai Prof Said Agil Husein Al Munawar itu akan banyak dibahas model-model dan pelaksanaan serta penjurian MTQ untuk tahun berikutnya

4. PAWAI KENDARAAN HIAS
Sebanyak 44 unit kendaraan hias dan pawai jalan kaki yang diikuti sekitar 2 ribuan orang mewakili 34 provinsi dan 10 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Barat akan meramaikan pawai dan malam taaruf sebagai rangkaian kegiatan Musabaqoh Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVI pada hari Jumat 29 Juli 2016 mulai pukul 14.00 WITA . Pawai ini dimulai dari depan lapangan Sangkareang, Kota Mataram dan berakhir di Taman Mayura, Cakranegara

5. LAMPION
Setidaknya ada 2 ribu lampion disiapkan Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk menyambut pelaksanaan Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Nasional yang dipasang di sepanjang jalan protokol di kota Mataram, mulai dari jalan Langko, jalan Airlangga, jalan Pejanggik hingga pendopo gubernur dan walikota. Kemudian, di jalan Udayana, tepatnya di lokasi venue utama penyelenggaraan MTQ Nasional, yakni Masjid Islamic Center (IC).

6. PAMERAN FOTO
Badan Promosi Pariwisata Daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan menggelar pameran foto bertema religi pada tanggal 28 Juli 2016 guna ikut menyemarakkan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-26 tingkat Nasional. Foto-foto yang akan ditampilkan itu merupakan hasil foto terbaik dari lomba foto semarak Takbiran 1437 Hijriah tingkat Kota Mataram dan foto-foto masjid terbaik di kota ini.

7. PAMERAN PERADABAN ISLAM
MTQ Nasional XXVI di Mataram juga akan dimeriahkan dengan Pameran Peradaban Islam (PPI). PPI menjadi acara baru di ajang MTQN dan dipersiapkan oleh Disbudpar bekerjasama dengan museum pusat dan daerah. PPI nantinya akan menampilkan dokumentasi tentang dinamika dan perkembangan peradaban Islam di NTB khususnya dan Islam di Nusantara pada umumnya. Di stand PPI akan ditampilkan berbagai materi dan koleksi yang mencerminkan perkembangan Islam yang tersimpan di berbagai museum. Selain itu, di stand PPI setiap hari juga akan berlangsung acara bedah buku dan seminar tentang dunia Islam.

8. NTB EXPO
MTQ Nasional XXVI juga akan disemarakkan dengan NTB Expo dan promosi produk unggulan daerah se-Indonesia, yang akan berlangsung dari tgl 30 Juli 6 Agustus di area Expo, sebelah utara venue utama Islamic Centre NTB

9. BAZAR KULINER HALAL FOOD
Sebanyak 40 unit stand FOOD COURT sudah disiapkan dan akan diisi oleh restoran, lesehan, katering dan UMKM binaan BUMN/Swasta, IWAPI, Dharma Wanita, dan lainnya. Selain itu tersedia pula kantin sehat dan halal untuk melayani panitia, kafilah, dan pengunjung di lantai 1 Gedung Pendidikan sebelah barat Islamic Center.

10. STREET FOOD
Pedagang kaki lima (PKL) juga mendapat ruang untuk memeriahkan MTQN XXVI di Mataram, sebanyak 30 PKL akan membuka lapak di jalan Mahoni, di samping kantor Imigrasi dan sekitarnya.

11. FESTIVAL HORTIKULTURA
Arena EXPO juga diramaikan dengan festival hortikultura yang menampilkan aneka pohon, buah-buahan, bunga, dan sayuran. Ada 20 stand perusahaan swasta dan pemerintah yang siap memeriahkan hortifest dengan menggelar berbagai produk dan teknologi tepat guna.


Yuk mari sukseskan MTQ Nasional ke 26 di Mataram, NTB
info lebih lanjut, silakan follow twitter @lombokkita

Menikmati Sisi Lain Pantai Jatimalang

$
0
0
bukan milik pribadi, photo diambil dari instagram @explorepurworejo , taken by Hidayat
Pantai Jatimalang adalah pantai kebanggan warga Purworejo, Jawa Tengah. Pantai ini banyak meninggalkan kenangan masa muda dulu, sering banget dulu jalan jalan ke pantai ini, selain pantai congot dan glagah. 

Pasir Hitam dan Ombak Besar adalah ciri khas pantai selatan di sepanjang kulonprogo, purworejo dan kebumen, tak terkecuali Pantai Jatimalang. Dulu sih aku anggap pantai ini pantai yang indah bangeeet nget nget, heuheuheu karena gak pernah jalan jalan ke pantai lain yang berpasir putih. Hingga akhirnya aku merantau ke Pulau Lombok yang notabene pulau seribu pantai. Pemikiran ku pun sedikit berubah, ternyata ada pantai yang jauh lebih indah dari pantai di kampung halaman ku, hahaha....

Meskipun begitu, aku enggak melupakan Pantai Jatimalang. Saat pulang kampung, aku pasti menyempatkan mampir ke Pantai ini, tapi bukan untuk menikmati pantai nya, melainkan mencari sisi lain dari pantai jatimalang ini yang belum aku jamah pada jaman muda dulu (aku udah tua)


Yang pertama adalah wisata kuliner nya.
Pantai Jatimalang ini meskipun ombaknya ganas, tapi warga sekitar sini banyak yang jadi nelayan lho, buktinya di sepanjang pantai banyak kapal nelayan yang parkir, dan ada pula bangunan tempat pelelangan ikan. Hal ini menimbulkan peluang usaha lain, yaitu warung seafood yang menyediakan berbagai menu dari hasil laut yang masih fresh, karena didatangkan langsung dari nelayan setempat.

Tapi pada masa muda dulu, seafood adalah salah satu menu yang mewah, karena harganya mahal, saat itu belum mampu lah untuk jalan jalan ke pantai sambil mampir nongkrong di warung seafood, heuheuheu. Padahal banyak lho warung seafood di sini. 

Nah dari sekian banyak warung seafood di sini, baru makanan di warung seafood yu pesek yang udah pernah aku icipin beberapa waktu yang lalu. Untuk kali ini , aku mau nyobain masakan seafood dari warung sebelah nya, yaitu Warung Seafood Yu Yem.

Warung Seafood Yu Yem ini berada di dalam kawasan wisata pantai jatimalang, jadi kalau mau makan di warung ini ya harus membayar tiket masuk, meskipun kita enggak akan ke pantai nya, heuheuheu. Tiketnya sih murah, 4 ribu aja per orang (harga khusus hari libur) plus bayar parkir 2 ribu per motor.

Aku sampai warung ini sekitar jam sebelas siang, sejam lebih awal dari jam makan siang, sehingga kondisi warung masih sepi, dan kita pun bisa bebas mau duduk dimana. Ada dua jenis tempat duduk yang bisa dipilih, yaitu lesehan atau duduk di kursi .

Menu apa aja yang disediakan di sini? Monggo disimak :




Cumi Goreng Kremes, Udang Saus Pedas, Kepiting Saus Asam Manis Pedas dan Oseng Kangkung Terasi adalah menu yang kita pesan. Dari segi rasa, enak enak standar lah ya, gak mengecewakan, cuman oseng kangkung nya aja yang agak keasinan, mungkin koki nya lagi ngebet kawin ya, heuheuheu. Untuk minuman nya aku order Soda Gembira biar hati makin riang gembira, sedangkan istri dan adik ku order kelapa muda, biar jiwa nya semakin muda #hoek. Kalau untuk minuman nya gak usah dibahas kali ya, karena dimana mana yang namanya kelapa muda dan soda gembira ya gitu gitu aja... 

Yang jelas, kalau kalian lagi pulang kampung ke Purworejo dan jalan jalan ke Pantai Jatimalang, wajib untuk icipin menu seafood nya. Kalian bisa pilih sendiri warung nya, ada banyaaak.... Kalau penasaran dengan menu yang aku pesan tadi, ya monggo langsung melucur ke Warung Seafood Yu Yem.

***

Setelah perut penuh terisi kepiting, udang, cumi plus air soda, liburan hari ini kita lanjut ke sisi barat pantai Jatimalang. Spot yang sudah kita incar adalah hutan cemara..

dalam perjalanan menuju hutan cemara, kulihat Ternyata di sisi barat jatimalang ada lapangan dengan bangunan yang terlihat bagus, "pangling" maklum sudah lama gak kesini. Hohoho lagi ada acara rupanya, semacam kuda lumping/kepang yang hanya ditonton segelintir orang... Setelah kulihat baliho nya, oalah ternyata lagi ada event "Pentas Seni Semarak Lebaran 2016" yang digagas oleh Diskoperindagpar Kab Purworejo. Baliho yang seadanya itu menyiratkan bahwa panitia kurang serius dalam menggelar event ini, padahal di area parkiran tadi penuh banget kendaraan lho, konsentrasi massa terpusat di pantai dan warung warung bukan di sini. Aku yakin banyak diantara wisatawan yang datang ke pantai jatimalang siang ini enggak tahu adanya event ini #emaneman. Di jaman maju yang serba digital gini harusnya panitia kerjasama ama penggiat Social Media setempat semacam @explorepurworejo ya buat promosi, heuheuheu #yasudahlah 

Hutan Cemara ini memanjang sekitar 1 km ke arah barat pantai. Cuaca yang sangat panas di tengah hari ini ternyata sukses dibuat adem oleh rimbun nya pohon cemara di sini. Beneran deh, enggak serasa lagi di pinggir pantai.

Eh bukan kita aja lho yang ngadem di area sini, entah itu duduk duduk, foto foto ataupun jalan jalan dari ujung ke ujung hutan cemara. Selain adem, area ini fotogenik lho buat foto foto, heuheuheu



Lokasi ini juga seharusnya bisa dikembangkan nih jadi taman cantik, dengan penyediaan fasilitas kursi kursi taman dan spot spot selfie biar makin kekinian... Tapi ah #yasudahlah

***

Peta Lokasi Pantai Jatimalang via Google Maps




.

Piknik Asyik ke Pantai Mangsit

$
0
0

Meskipun tempat tinggal kita enggak jauh dari pantai, kita ini udah lama banget enggak berjumpa dan bersentuhan dengan air laut di sekitar Lombok. Nah di weekend ini, mumpung semua lagi kosong, enggak ada kegiatan, kita akhirnya cuss ke pantai pagi pagi.

Pantai favorit kita adalah Pantai Mangsit... Kenapa?? Yang pertama, pantai nya enggak terlalu jauh dari rumah, yang kedua jalan menuju kesana sudah bagus dan mulus, yang ketiga enggak ada tiket masuk dan biaya parkir, yang keempat serasa di gili, karena banyak bule mondar mandir, yang kelima pantainya bersih, tenang enggak terlalu rame, dan bersahabat untuk anak anak.... Tapi ada kurang nya, enggak ada tempat bilas nya, heuheuheu


Pemandangan yang pasti kita lihat saat pagi pagi ke pantai mangsit adalah perahu perahu nelayan milik warga sekitar sini yang berlabuh setelah semalaman mencari ikan di laut. Yang bikin seru adalah proses memarkir perahu tersebut menuju daratan, yaitu dengan cara diangkat rame rame alias gotong royong, yuph perahu tersebut benar benar diangkat oleh sekitar 10 orang sampai sekitar 15 meter dari bibir pantai. Tempat parkir perahu nelayan ini semakin lama semakin sempit, dengan semakin banyaknya resort yang dibangun di sepanjang pantai mangsit. Kalau di tanah tempat parkir ini dibangun resort, habislah sudah tanah kosong nya...

Berhubung udah lama gak bersentuhan air laut, anakku awalnya takut takut ama air laut, entah takut atau karena airnya dingin. Tapi setelah sedikit dicelupkan ke air laut, eh dia kegirangan, heuheuheu.




Mainan si kecil yang udah disiapkan untuk main pasir ternyata ketinggalan di rumah gaes, lupa dibawa... duuuh padahal udah dipacking lho semalam, udah dimasukin dalam tas khusus, eh lha kok malah gak kebawa. Ya sudah akhirnya kita main pasir nya cuma gali gali pasir pakai tangan, heuheuheu.

Karena di sekitar sini enggak ada tempat bilas, kita selalu sedia air mineral kemasan ukuran besar untuk membilas si kecil. Kalau untuk minum, kita biasanya beli di warung kecil deket kita main air ini, yang merupakan warung milik warga sekitar sini. Ada kopi, susu dan bahkan indomie rebus atau goreng pun ada...


Sembari nungguin si kecil istirahat sambil mik cucu ama mami nya di deket warung tadi. Aku jalan jalan menyusuri pantai ke arah kanan menuju bagian belakang Sudamala Resort. Di spot ini lumayan ramai. Ada penyewaan alat snorkling, papan surfing dan surfing lesson, alias buat para wisatawan yang pengen surfing tapi belum bisa , disini kita bisa diajari dulu ama trainer nya, diawali dengan teori dan lanjut praktek langsung di laut.

Meskipun jaraknya enggak jauh, kondisi ombak di sini bisa dibilang besar, bila dibandingkan dengan tempat kita tadi main pasir, sehingga di sini bisa digunakan untuk berselancar ria.

Di area kolam renang nya Sudamala Resort, berceceran wisatawan asing yang lagi asyik berenang atau berjemur beserta pasangannya masing masing *huhuhu mupeng*. Sedangkan di pojokan resort, terlihat beberapa penjual kain tenun, gelang dan mutiara lagi berusaha keras merayu tamu hotel untuk membeli barang dagangan mereka. Kegiatan ini diawasi langsung oleh satpam resort, yang berusaha agar tamu tetap merasa aman dan nyaman serta menjaga agar para pedagang enggak masuk area resort.



Jalan Jalan susur pantaiku cuman sampai di sini aja, sebenarnya kalau mau dilanjutin bisa sih sampai ke Katamaran Resort yang lagi happening itu. Saking happening nya banyak banget foto foto yang beredar di instagram. Tapi aku lebih milih balik aja, udah kangen ama anak nih, heuheuhe (padahal baru 15 menit enggak ketemu)

Setelah beres beres selesai dan bayar minuman ke warung, kita langsung cuss balik ke Mataram...

Antara Rookie Coffee dan Cozy Coffee Corner

$
0
0
Enggak tahu ya, akhir akhir ini aku lagi seneng nyobain berbagai kopi yang beda beda asal daerah nya. Tapi enggak harus ke asal daerah nya langsung sih, misalkan kalau mau icip kopi aceh, ya enggak harus ke aceh, tinggal cari aja kedai kedai kopi di kota kalian masing masing yang menyediakan biji kopi dari berbagai daerah, baik itu dari dalam maupun luar negeri

Perburuan kopi kali ini aku sampai di Kota Purworejo, Jawa Tengah. Nah untuk menemukan tempat ngopi di jaman serba digital ini enggaklah sulit, tinggal buka instagram trus search dah di situ dengan hashtag #kuliner(nama kota) , nah untuk kali ini aku search menggunakan hastag #kulinerpurworejo .

Berdasarkan kemampuan "kepo" ku, akhirnya aku menemukan dua kandidat utama "kedai kopi" yang layak untuk didatangi yaitu Rookie Coffee dan Cozy Coffee Corner yang masing masing akan aku bahas di bawah ini, yuk ah cekidot :

1. ROOKIE COFFEE
Kedai kopi ini lokasinya ada di jalan Dewi Sartika, Sindurjan atau tepatnya di sebelah barat Kauman Purworejo dengan menempati sebuah bangunan yang tidak terlalu luas tapi masih nyaman.

Sehabis magrib adalah waktu yang sebenernya kurang tepat untuk kesini, kenapa? Karena lagi rame rame nya gaess.... Untung aja aku masih dapet tempat duduk nih.


Setelah dapet tempat duduk, aku langsung menuju bar nya untuk order kopi. Nah dari obrolan singkat dengan barista nya, terpilihlah biji kopi simalungun yang akan diproses oleh barista nya, digiling manual dan diseduh menggunakan teknik aeropress. Weleh apa itu aeropress? Monggo silakan cari sendiri info nya di gugel.

Sesuai dengan namanya, kopi ini berasal dari daerah Simalungun, Sumatera Utara. Setelah dihirup aromanya dan diseruput kopi nya, ternyata citarasa nya tuh khas banget kopi sumatera, enggak jauh beda dengan kopi mandheling dan lintong yang beberapa waktu lalu aku cobain (ini pendapat dari penikmat kopi yang masih awam, jangan diprotes yaaa, heuheuheu)

Segelas Kopi Simalungun
Secangkir Cappuccino orderan adek
By the way kebanyakan kedai kopi menyajikan kopi origin nya menggunakan gelas kecil bening ya, kalau buat difoto ya hasilnya gitu gitu aja, heuheuheu. Berbeda dengan orderan adek ku, secangkir cappuccino nya cantik banget, secantik rasa nya.. Enak enak enak... Meskipun sejujurnya aku enggak terlalu suka minuman kombinasi kopi dan susu karena perutku jadi eneg gitu kalau sampai segelas abis, palingan cuma icip icip dikit aja.

Untuk makanan nya kita order Pasta Saus Carbonara dan Saus Tomato. Dari dua menu ini yang paling aku suka yang Carbonara, paduan keju nya pas, sedangkan untuk yang saus tomat, aku kurang suka, terlalu asem.. kurang gurih jadinya


Overral, rookie coffee ini recommended deh.. Suasananya nyaman, kopi nya asoy, dan baristanya ramah ramah, sabar menjawab beberapa pertanyaan ku tentang jenis dan teknik menyeduh kopi. Next time pasti aku bakal balik lagi *kalau pas ke purworejo*


2. COZY COFFEE CORNER
Kedai kopi yang lokasinya di sebelah utara Alun Alun Purworejo ini masih terbilang baru. Beroperasi mulai sekitar bulan Mei 2016. Yang membuat aku heran tuh, di pintu nya ada stiker "Rookie Coffee", heuheuheu, daripada penasaran, aku pun nanya ke salah satu barista nya. Beliau bilang, memang dulu tempat ini adalah kedai kopi juga dengan nama Rookie Coffee yang sekarang sudah pindah di sebelah barat Kauman Purworejo. Heuheuheu lha kok enggak dilepas ya stiker nya


Kalau dilihat dari luas nya, tempat ini sedikit lebih kecil dari rookie, tapi untungnya masih tetap nyaman duduk lama, ngobrol sambil ngopi di dalam sini.

Seperti biasa, saat order kopi origin, aku pasti sedikit membuka obrolan dengan barista nya mengenai jenis jenis biji kopi yang tersedia. Nah dari obrolan singkat itu, terpilihlah biji kopi sembalun, heuheuheu, jauh jauh dari Lombok ke Purworejo eh malah minum nya kopi sembalun yang notabene dari Lombok.


Aku sih pilih kopi sembalun karena jujur saja aku belum pernah mencicipinya dan mumpung disini ada, yasudah mari kita sikaaat.. Nah Setelah di sruput, kopi sembalun ini ternyata mempunyai citarasa sedikit asam buah tapi ada sedikit tambahan rasa coklat.

Sedangkan adik ku pesen nya yang ringan ringan aja, coffee latte ice, yang merupakan kombinasi kopi, susu, gula dan es batu. Enak sih, cuman aku enggak terlalu suka minuman ginian. Sudah kujelaskan di atas, kalau minum ginian segelas, perutku jadi eneg bin mules.



Untuk cemilannya kita pesen Ropang (8ribu) yang merupakan roti tawar dipanggang dengan es krim di atas nya... huhuhuhu enak enak enak, pas banget buat temen ngopi, jadi inget es goreng yang dulu ada di Kedai Desa, Mataram. Bedanya kalau es goreng tuh es krim nya ada di dalam roti, yang kemudian roti berisi es tersebut digoreng, unik rasanya. Roti nya anget, tapi pas digigit ada es krim yang masih dingin di dalam.

***

Setelah aku coba kedua duanya, aku menyimpulkan kedua tempat ini recommended lah ya, terutama buat kalian yang suka ama kopi manual brew, bukan kopi sachetan. Meskipun enggak luas tempat nya, tapi nyaman, enak makanan nya, dan ramah pelayan nya.

Semoga tempat ini tetap bertahan, jadi pas nanti aku ke purworejo lagi, aku tetep bisa ngopi ngopi hore di sini lagi, heuheuheu

Berburu Serabi Santan di Lapangan Nasional Selong Lombok Timur

$
0
0
Yuhuuu akhirnya weekend datang lagi, mari kita jalan jalan....

Kali ini jadwal kita adalah silaturahmi dulu ke keluarga di daerah Teros, Lombok Timur. Teros itu lokasinya ada di sebelah selatan kota Selong, tepatnya diantara Selong dan Labuan Haji.

Nah setelah urusan keluarga selesai, kita lanjut balik ke Kota Mataram, tapi dalam perjalanan pulang, kita mampir dulu nih ke Selong buat nyari cemilan khas daerah sini, namanya Serabi Santen.


Biasanya sih inaq inaq penjual serabi banyak di pasar, tapi siang siang gini susah dicari, hingga akhirnya kita nemu satu penjual serabi di depan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Jalan Patimura Selong, atau tepatnya di pojokan barat-selatan Lapangan Nasional Selong

Saat sampai sana, penjual nya lagi sibuk masak serabi orderan orang untuk dibawa ke Jakarta sebanyak 30 biji. Sambil nunggu orderan kita dimasak, kita ngelihatin proses pembuatan Serabi yang dimasak masih secara tradisional ini.


Ada dua tungku yang dipakai disini, yang dipakai untuk memanaskan cetakan serabi dengan bahan bakar kayu. Jadi awalnya cetakan nya diolesi minyak goreng dulu biar serabi nya enggak nempel ke cetakan. Kemudian bahan utama serabi yaitu adonan tepung beras + air dituangkan menggunakan ceret air ke masing masing lubang di cetakan. Setelah ditunggu beberapa saat, di bagian atasnya dituang air santan. Nah air santan nya ini yang berperan membuat serabi menjadi gurih dan juicy, karena saat disajikan, bagian atasnya ini memang sengaja dibuat enggak 100% mateng.

Ada dua rasa serabi di sini, yaitu yang original (gurih) dan manis. Untuk rasa yang manis, setelah santan dituangkan ke cetakan, dilanjutkan dengan memasukkan air gula merah ke dalam nya. Tapi kalau kita kita sih lebih suka yang rasa original, tanpa tambahan gula merah.


Proses pembuatan serabi ini bagi kita merupakan atraksi seru nih, mulai dari bikin api di tungku, sampai pengemasan, meskipun agak terganggu ama asap tebal yang sering berubah arah sesuai arah angin, heuheuheu. Tapi hal itu enggak mengganggu penjual nya, dia tetep aja santai duduk di situ meskipun sekelilingnya penuh asep #yaiyalahya


By the way, saat nunggu serabi nya mateng, kita sempetin buat foto foto cantik di sekitar Lapangan Nasional Selong ini. Sebenernya enak lho nongkrong di lapangan ini, rindang banget, sejuk, banyak pepohonan, padahal siang ini panas banget lho. Di beberapa titik tersedia bangku tempat duduk, yang siang siang gini di beberapa bangku sudah dipakai orang untuk tiduran (bangku nya panjang, pas banget buat bobo siang). Sedangkan di sisi selatan digunakan sekelompok anak sekolahan untuk nongkrong, masih lengkap dengan seragam sekolah mereka.


Serabi santan ini paling nikmat disantap saat baru diangkat dari cetakan, dengan kondisi asap yang masih ngebul dari serabi nya... Yang paling kusuka tuh bagian atas serabi nya itu lho, alias santan nya tuh belum mateng banget, agak agak cair gitu... gurih gurih asin bikin nagih....

Pokoknya kalau kalian lagi jalan jalan ke Lombok Timur, wajib dah mampir Kota Selong, buat berburu kuliner yang satu ini....

Santai Sore di Pantai Tiga Setangi

$
0
0
Beberapa waktu yang lalu, Lombok lagi rame rame nya, gegara ada event MTQ Nasional, alhamdulilah rezeki mengalir buat para pemilik usaha makanan dan hotel di Lombok. Jalanan tetiba jadi rame dan di beberapa titik dibuat macet cet. 

Tapi jujur aku justru malah enggak sama sekali menginjakkan kaki di arena MTQ Nasional lho, gegara melihat keriuhan dan keramaian di sekitar Islamic Center #akusukayangsepi #akusukayangtenang . Disaat warga mataram berbondong bondong menyaksikan event nasional itu, aku dan beberapa sanak family malah piknik ke arah utara, melewati jalur gunungsari - pusuk. 


Bukan mau ke Hutan Pusuk yang terkenal akan monyet nya itu, tapi cuma mau makan sore di sebuah rumah makan yang lokasinya ada di jalur gunungsari - pusuk, yaitu Warung Kelor Tibu Idjo.  Ini adalah salah satu tempat makan favoritku di sekitar Lombok Barat, karena selain makanan nya enak, pemandangan dari sini lumayan seger di mata.


Menu makanan yang disajikan di sini bisa kita pilih satuan atau yang paket. Nah berhubung kita ini ber lima, kita order yang paketan. Biar hemat gitu deh....

Dari dua paket yang kita order, datanglah satu persatu makanan nya, ada cah kangkung, plecing kangkung, sayur kelor, ayam pelalah, ayam goreng, nila goreng, pepes jamur, telur dadar, buah, air mineral, tahu tempe goreng, kerupuk, terong bakar, dua bakul nasi dan kobokan, heuheuheu, banyak yaaaaa... Lumayan puas lah paket seharga 120 ribu ini buat 5 orang... 

Enak enak enak......

***

Perjalanan sore ini dilanjutkan menuju arah pantai, yuhuu tentu saja donk buat nikmatin Sunset.

Nah pantai yang kita pilih yaitu Pantai Tiga Setangi yang lokasinya persis sebelum Bukit Malimbu, atau di bawah Villa Hantu. Dinamakan Pantai Tiga Setangi karena berlokasi di dusun setangi dan ini adalah pintu masuk yang ketiga di sepanjang pantai setangi.


Untuk bisa masuk ke area ini, kita cukup membayar 5 ribu rupiah saja semobil pada penjaga pintu masuk yang kayaknya sih warga sekitar sini. Murah meriah yeee, udah termasuk parkir lho...

Yang aku suka dari pantai ini adalah , di pesisir nya banyak banget pohon kelapa, selain jadi adem, pantai ini jadi fotogenik deh...

Beberapa kali kesini kondisi pantai nya selalu berubah, untuk kali ini hamparan pasir nya lebih luas jadi bisa dimanfaatkan untuk main bola oleh beberapa pengunjung di sini, bahkan beberapa bule pun ikut bergabung main bola bareng mereka, heuheuheu



Kita berjalan menuju bebatuan yang ada di pojokan kanan pantai tiga ini, alias persis di bawah Villa Hantu. Di sini ombak lumayan besar, tapi bagus nih buat foto foto, apalagi ada semacam bongkahan besar batu yang sedikit terpisah dari bibir pantai. Kita bisa kesana saat ombak belum datang, jadi harus hati hati bila gak mau terhempas manja oleh ombak.


Untung sore ini gak terlalu rame di sini, kalau pas lagi rame, kadang kita harus antre lho untuk bisa fotoan di batuan itu, heuheuheu, gantian nyebrang

Si kecil juga gak ketinggalan bergaya lho, kita bukain bajunya dan pakein semacam kain sebagai bawahan, heuheuheu jadi semacam pepadu Peresean dia..... Guanteng....



Setelah matahari bener bener terbenam, saatnya kita pulang balik Mataram... Huhuhu

Sampai jumpa lagi di trip berikutnya..........

***

Peta Lokasi Pantai Setangi



.

Menikmati Jazz di Tepi Pantai Senggigi

$
0
0
Udara segar dan angin pantai berpadu dengan syahdu nya musik jazz. Yuhuuu itulah suasana yang aku nikmatin semalam di Event Pesona Senggigi - Jazz World Music Festival 2016

Event ini berlangsung dari tanggal 20 sampai 21 Agustus 2016 di Pantai Senggigi mulai jam 3 sore sampai tengah malam. Bukan cuma satu panggung lho, di event ini setidak nya ada tiga panggung dimana panggung 1 dan 2 ada di pantai bagian belakang Hotel Santosa, sedangkan panggung ketiga ada di area parkiran pantai senggigi/dekat pintu masuk Kila Hotel Senggigi.


Nah sore nya, sebelum event dimulai aku nyempetin dulu ngisi perut nih biar nanti bisa asoy nikmatin musik nya. Enggak perlu jauh jauh, aku cuma mampir ke Pasar Seni Senggigi buat beli Sate.

Sate ini biasa kita sebut dengan Sate Pasar Seni, karena lokasinya ada di pinggir jalan di depan pasar seni senggigi. Ada beberapa pilihan daging yang bisa dipilih, yaitu Ikan, Ayam, Daging, dan Jeroan. Plus bisa tambah urap kalau kita mau.

Seporsi sate (bebas milih daging nya) lengkap dengan lontong, kuah dikit dan urap harganya 20 ribu rupiah. Enak enak enak......


Saat sampai TKP ternyata acaranya udah mulai, telat gaes... Gegara keasyikan makan Sate dan Foto Foto di pasar seni, heuheuheu. Lha gimana, acara mulai jam 3 an sore, kita sampai venue jam 6 kurang seperempat......

Kita terlewat beberapa penampilan artis nih, tapi untung nya kita sempet nonton penampilan dari om Ary Juliyant yang kalau gak salah denger nama grup nya "Bajigur Bluegrass". Padahal dari daftar line up artis hari pertama enggak ada om Ary lho...


Aku suka banget ama karakter suara om Ary ini, musik musik nya sebenernya bertema folk gitu bukan jazz ya. Beberapa kali aku menikmati aksi nya di Redwood Cafe, Mataram. Kadang beliau nyanyiin lagu nya sendiri dan kadang dia nyanyiin lagu lagu populer dengan aransemen nya sendiri yang sangat beda jauh dengan asli nya...

Saking seru musiknya, sampai ada pasangan bule yang asyik berdansa di depan panggung sambil nyeker, heuheuheu

Sekitar jam 18.20 event ini break dulu, alias dihentikan sementara, dan lanjut malam nya sekitar 8 malam.


Penampil pertama di sesi malam adalah Bandini Koffie Jazz Project. Oke juga nih suara dan aksi panggung nya, vokalisnya menyempatkan interaksi dengan penonton di sela sela pergantian lagu. Dengan mengusung musik musik klasik, mereka sukses membius ratusan penonton untuk ikut menggerakkan badan

By the way konsep beda beda panggung gini awalnya bikin aku sebel, lha tiap ganti artis, ganti panggung juga, antara panggung satu dan dua yang saling berhadapan dengan jarak 100 meter, dan di antara keduanya terdapat terop untuk tamu VIP. Jadi pas ganti panggung, semua penonton bangun dan lari ke panggung satunya, haha, berebutan yang paling depan.... Eh ternyta lama lama seru juga nih, bahkan ketika lagu belum selesai, beberapa orang udah bangun dan nyari tempat duduk di depan panggung satunya....

***

Lagu "Sore Sebelum Hujan" milik Nissan Fortz yang baru aku dengerin malam ini langsung nempel di hati, haha. Asyik banget lagu nya. Kalau gak percaya coba deh search di yutub, udah ada video klip nya ternyata. Musisi asal bandung ini juga berkolaborasi dengan Wildan dari Saung Angklung Udjo.  Kereeen banget......


Penampilan yang cukup unik yaitu dari Log Sanskrit feat Banu dari India. Diawali dengan seorang perempuan berbusana india yang entah ngomong apa, kalau diperhatikan sih sepertinya dia baca puisi pakai bahasa india gitu (kagak tahu artinya). Dilanjut dengan seorang berbaju putih memainkan alat musik aneh yang aku baru pertama kali lihat, buset dah suaranya mistis abissss, ditambah penampilan satu lagi, pria berbaju kuning yang memainkan Sitar, musik nya itu lho... Heuheuheu coba deh diplay video ku di atas ini, aku coba rekam beberapa menit saja, habis itu kabur ke panggung satunya buat nyari tempat, karena artis berikutnya adalah YURA YUNITA.


dan akhirnya sekitar pukul 22.20 WITA yang ditunggu tunggu sekitar 80% penonton disini datang juga, hehuheu termasuk aku. Yuhuuu Yura Yunita, Hip Hip Yuraaa

Sebenernya aku gak ngefans sih ama tante yura, cuma gegara beliau kemarin bikin video klip dengan latar keindahan Lombok (lihat vid klip di bawah), jadinya aku respect dan coba denger lagu lagunya, eh ternyata asyik juga lho.... Apalagi lagunya yang berjudul "Kataji", meskipun berbahasa Sunda dan kita kita enggak tahu artinya, lagu ini dengan sukses bikin kita semua ngikutin yura nyebutin kata "Na Kunaon" yang merupakan salah satu kata di lirik lagu ini. 


Video Klip Yura Yunita - Get Along With You




Event Pesona Senggigi - Jazz World Music Festival 2016 ini masih berlanjut di hari minggu nya, tanggal 21 Agustus 2016 dengan line up :
  1. Indro Hardjodikoro ft Gilang Samsoe
  2. Subkultur Artificial
  3. Ivan Nestorman
  4. Wildan Grand Angklung
  5. Bonita & The Hus Band
  6. Cellomano
  7. Rizal & The Rasendriya
  8. Danne The Riddim
  9. Jazz Kidding
  10. Keroncong Toni Moersaid
  11. Vee Nhavan
***

Event Jazz di Senggigi ini adalah yang pertama kali digelar, dan merupakan bagian dari event Bulan Budaya Lombok Sumbawa. Aku sih berharap tahun depan diadain lagi ya dan diresmikan sebagai acara tahunan gitu. Karena ternyata animo masyarakat Lombok akan musik jazz bagus juga. Padahal di hari yang saya juga lagi ada event besar di LEM dan LCC.

Saranku sih penyelenggara lebih serius menggarap nya di tahun depan, dan promo nya jangan mendadak, kalau bisa dari jauh jauh hari agar penggemar musik jazz dari Luar lombok bisa mengatur jadwal buat liburan ke lombok sekalian menikmati Event Jazz berskala Internasional ini. Dan tentu saja menggangeng para penggiat Sosial Media di Lombok untuk bekerjasama sebagai media partner, bukan cuma media cetak saja....

Aamiin :)

    Trip Seru Tanjung Luar - Pantai Pink

    $
    0
    0
    Libur 17-an kemana kalian gaes? Pasti ada yang upacara, ada yang ikut lomba makan kerupuk, ada yang sibuk lembur dan pasti banyak yang cuma goler goler di kasur...

    Nah kalau kita (aku dan gengs Teros) seru seruan nih ngetrip seru dari Mataram menju Tanjung Luar kemudian lanjut naik kapal boat menuju Gili Pasir, Pantai Pink, Gili Petelu dan terakhir ke Pantai Segui atau orang sana bilangnya pantai Pink 2, yaaa meskipun sebenarnya enggak pink sih warna nya. Heuheuheuheu

    ***

    Perjalanan seru dari Mataram ke Tanjung Luar kita tempuh dalam waktu sekitar satu setengah jam menggunakan mobil Toyota Hiace (bukan promosi) yang diisi 12 Orang plus 2 balita unyu. By the way enak juga ini mobil buat perjalanan jauh rame rame, masih nyaman lah ya, sepertinya lebih nyaman dari Elf yang biasa dipake pengusaha travel (cuman opini pribadi, jangan 100% percaya)

    Yang khas dari Tanjung Luar adalah perkampungan suku bugis dan bajo nya, rumah rumah nya itu lho, kebanyakan berbentuk panggung. Mirip rumah rumah yang aku lihat di Pulau Moyo, Sumbawa. Selain itu, di Tanjung Luar ini juga terkenal dengan lokasi penangkapan dan perdagangan ikan hiu (jangan ditiru ya), yang sudah sering masuk tipi #saveshark

    Dari Tanjung Luar, kita melanjutkan perjalanan dengan naik perahu motor yang ukurannya lumayan besar dengan lengan penyeimbang di kanan kiri.

    Tujuan pertama adalah Gili Pasir, sebuah pulau yang hanya terdiri dari pasir saja, yang kadang muncul kadang tenggelam, tergantung pasang surut air laut. 

    Alhamdulilah di siang hari ini, pulau nya lagi menampakkan diri, dari kejauhan udah kelihatan putih putih di tengah laut dengan bendera merah putih di tengah nya, entah siapa yang menancapkan tiang bendera di pulau itu. Pas banget nih momen nya buat 17 Agustusan

    Saat kita sampai gili pasir rupanya sudah ada dua kelompok wisatawan yang lebih dulu menjamah pulau kecil ini, yang salah satunya bule bule.


    Sebelum masing masing dari kita menjelajah gili pasir ini, kita sempetin dulu dong foto bareng bendera merah putih, heuheuheu. 

    Hayo coba tebak, aku yang mana?


    Baru deh setelah foto bareng selesai, masing masing pada nyebar bersama pasangannya (buat yg udah punya pasangan), saling memfotokan ataupun selfie bareng. Nah untuk yang jomblo, juga ikut nyebar, foto foto pasir, foto burung terbang, fotoin bintang laut, fotoin tiang bendera dan kadang disuruh fotoin kita kita yg udah berpasangan, heuheuheuheu


    Setelah puas berkeliling menjamah setiap sudut pulau pasir ini, kita lanjut naik kapal lagi menuju pemberhentian berikutnya yaitu Pantai Tangsi alias Pantai Pink

    Baru beberapa menit melaju, perjalanan kita sedikit terhambat nih, berhubung lagi surut, perairan yang berada diantara Gili Bembek dan Gili Maringkik pun menjadi dangkal, sehingga kapal kita gak bisa lewat. Sehingga kita harus muter, lewat sisi luar Gili Maringkik. 

    By the way ada yang unik lho di sini, Gili Maringkik ini sudah teraliri listrik, yang dihubungkan dengan kabel listrik besar dan ditopang oleh tiang tiang listrik yang berbaris di lautan.


    Karena kita harus memutar, otomatis jalur yang harus kita tempuh menjadi lebih jauh. Ditamgah lagi siang ini angin lagi besar, ombak pun ikut besar. Alhasil kecepatan kapal diturunkan, apalagi saat ada ombak lumayan besar datang dari arah depan, mesin kapal sengaja dimatikan oleh tukang kapal nya. Hal ini beberapa kali terjadi.. Lumayan serem juga sih.... Tapi untungnya aku udah pernah mengalami yang jauh lebih parah dari pada ini, jadi ya agak bisa tenang lah yaaa

    Setelah sekitar sejam perjalanan, akhirnya kapal pun bisa merapat ke Pantai Pink dan kita langsung diarahkan ke salah satu warung yang ada di pantai pink. 

    Jadi gini, kita ini mengambil paketan nyebrang, dan makan siang. Jadi kapal yang kita naikin tuh selain bawa manusia, juga bawa bahan makanan seperti beras, ikan mentah lumayan banyak dan beberapa ikat kangkung. Nah bahan makanan itu dimasak langsung di salah satu warung di pantai pink (sudah kerjasama). Dan kita tinggal nunggu deh di berugak sambil istirahat, ngemil ngemil, ngopi, plus ngobrol ngalor ngidul .

    Pantai Pink/Tangsi yang katanya pasir nya berwarna pink

    Berhubung lumayan lama masak nya, aku nyempetin jalan jalan sendiri di sekitar sini, sekalian mampir ke Mas Sugeng. Pria paruh baya asal Klaten Jawa Tengah yang punya warung di pantai pink ini. Aku ketemu dia beberapa tahun lalu saat pantai pink ini mulai rame dan bermunculan warung warung makan. Dan setiap balik ke pantai pink lagi, pasti kusempetin mampir ke warung nya. Entah itu beli air mineral, ngopi atau sekedar say hello, heuheuheu maklum sesama orang perantauan. 

    Di balik warung nya mas sugeng ini ada sebuah bukit yang memisahkan pantai pink dan pantai temeak. Biasanya di sini rame banget lho ama pengunjung yang foto foto, tapi tumben ini hari sepi bingit....

    Pantai Temeak

    Pas banget dah, saat aku balik lagi ke berugak tadi. Masakan nya udah mateng, huhuhu. Kita semua pindah ke dalam warung, karena sekarang waktunya MAKAAAAN...............

    Huwooo ikan bakar dan plecing kangkung super pedas sudah menanti kita.... Seakan akan melambai lambai minta dimakan, heuheuheu


    Kalau dari segi rasa, sebenernya biasa aja yaaa, tapi berhubung capek dan laper, makanan ini terasa sangat sangat istimewaaa....

    Setelah semuanya beres, makanan abis, dan dibayar. Kita melanjutkan perjalanan menuju Gili Petelu untuk snorkling, yang sebenernya sudah kita lewati tadi pas menuju pantai pink ini.

    Sayang sekali siang ini arus di sekitar gili petelu kurang bagus, sehingga yang sukses dan menikmati nyebur snorkling cuma berdua. Jujur saja aku udah lama banget gak snorkling, nah pas nyebur dari kapal, aku panik, sumpah panik banget gegara terombang ambing arus, dan akhirnya aku naik kapal lagi lewat tangga, untuk menenangkan diri beberapa menit.

    Setelah yakin, dan hati lumayan tenang, aku pun nyebur lagi dan alhamdulilah sukses, panik hilang lenyap. Aku bisa kesana kemari, plus nyelem ke dalem biar makin deket ama nemo nemo di sini


    Di sekitar gili petelu ini terumbu karang nya masih lumayan bagus dan terawat, anemon dan nemo nya banyak bangeeeet. Coba arusnya tenang, pasti lebih nyaman buat snorkling.

    Setelah puas dan lelah senorkling, kita sejenak mampir ke daratan nya gili petelu, sekedar bernostalgia dan foto foto.


    Tujuan berikutnya adalah Pantai Segui atau yang biasa dikenal dengan pantai pink 2, yaa meskipun pasir nya enggak pink pink benget yaaa.

    Dulu pantai segui ini cuma bisa dijangkau lewat jalur laut saja, tapi kini sudah ada yang membuat jalur darat nya, tapi hanya motor ya, mobil belum bisa. Sehingga sekarang kulihat ada beberapa motor yang langsung parkir di tepian pantai.

    Yang kusuka dari pantai segui ini adalah ombak nya yang tenang dan damai, plus bagian bawah nya pasir semua, jadi enak, aman dan nyaman, enggak perlu takut nginjek karang atau batuan atau bulu babi yang bisa bikin kaki lukaa.


    Yang lebih seru lagi, salah satu dari kita ada yang bawa floaty berwujud angsa merah jambu (mirip judul film nya raditya dika), ala ala acara "Celebrity on Vacation" di Trans TV gitu. Floaty ini sudah kita isi angin pake kompresor di tanjung luar, trus dibawa nya dengan cara diiket di atap kapal.

    Keceriaan kita saat main floaty sejenak terganggu gegara ada sedikit tragedi, floaty yang sedang dinaiki salah satu dari kita, tiba tiba terbawa angin dan dengan cepat mengarah ke tengah lautan. Udah lumayan jauh lho, seratus meter lebih lah.

    Untung nya dengan cepat dapat tertolong oleh kapal yang sedang lewat sekitar pantai segui ini, alhamdulilah bisa menepi lagi. Nah sejak kejadian itu, kita lebih waspada saat naik ke atas floaty, harus ada seseorang yang siap siaga menjaga floaty itu biar gak kebawa angin ke tengah perairan lagi



    Sekitar jam 5 sore kita siap siap balik ke Tanjung. Berat rasanya beranjak dari tempat ini, heuheuheu, seru abissss. Tapi ya mau gimana lagi, bentar lagi gelap gaes...

    Perjalanan menuju Tanjung Luar kita nikmati sambil istirahat dan ditemani senja di arah barat sana.

    Nah buat kalian yang pengen liburan seru kaya kita gini, silakan hubungi irwan_music@yahoo.co.id . Nanti kita bantu itinerary nya....

    ***

    Peta Lokasi Pelabuhan Tanjung Luar, Lombok Timur



    .

    Mie Ayam dan Ramen Maknyus di Bubbly! Oishii

    $
    0
    0

    Pasar Modern di sekitar Kota Mataram makin banyak aja nih, dulu sih cuma ada Hero di Mataram Mall, kemudian muncul Hypermart yang belum lama buka tapi tiba tiba habis terbakar, kemudian muncul lagi Hypermart di LCC dan LEM, kemudian ada pula Giant Express di Jalan Panji Tilar, terus yang terbaru ada Giant Ekstra di Gegutu, Mataram. Dan yang masih dalam tahap pembangunan yaitu Transmart Carrefour di Sweta, Mataram yang kayaknya sih bakal opening di akhir tahun ini atau awal tahun depan.

    Giant Ekstra Gegutu sebenernya bukan baru baru banget sih, udah buka semenjak bulan puasa tahun 2016, tapi ya gitu, aku belum pernah kesono, agak lumayan jauh sih dari rumah kalau dihitung hitung, jaraknya tuh dua kali lipat dari rumah ke Lombok Epicentrum Mall (LEM), jadinya mending belanja ke Hypermart LEM.


    Tapi berhubung di weekend ini aku dapet undangan dari ownernya Bubbly! Dessert yang notabene adalah cafe dessert paling hits di Kota Mataram untuk datang ke gerai barunya di Giant Ekstra yang bernama Bubbly! Oishii. Yuhuuuu akhirnya kesampaian juga aku menginjakkan kaki ke Giant Ekstra #pencapaianenggakpenting

    Satu hal yang membedakan Giant Ekstra dengan tempat belanja lain di Lombok adalah di sini parkir nya gratis. Yaa meskipun cuma hemat biaya parkir antara 1000 - 2000 rupiah, tapi hal ini bisa mempengaruhi psikologis orang lho untuk datang ke tempat belanja yang parkir nya gratiss.

    Selain tempat belanja makanan dan barang barang lain seperti halnya di supermarket, di Giant ini ada juga foodcourt serta tempat bermain buat anak anak seperti Fun City dan penyewaan mobil mobilan remote yang bisa dinaikin anak kecil. Nah ini nih yang disukain ama anak ku, lokasinya persis sebelum foodcourt, jadi saat kita jalan menuju gerai nya Bubbly! Oishii si baby K enggak konsen jalan nya, dia ngelihatin terus tempat bermain itu, heuheuheu. Ini kalau dibiarin bisa bisa besok nih sampai ke foodcout nya.

    Selain Bubbly Oishii, di foodcourt ini ada juga gerai CFC, Warung Ny Firda, D'Bakoel dan Warung Nasi Balap Puyung. 

    Menu makanan yang disajikan di Bubbly ini enggak terlalu banyak, sebut saja Mie Ayam, Ramen, Kentang Goreng, Waffle, Bubble Drink, Milkshake, Es Teh, dan Oishii Dessert.

    Mie Ayam Kaki Ayam

    Berhubung kita berdua lagi laper lapernya nih, akhirnya aku order Mie Ayam plus Ceker (15 ribu) dan istri order Chicken Ramen (20 ribu). Heuheuheu eh ternyata di sini ada diskon lho, kalau kita datangnya di jam 1 siang sampai 3 sore, lumayan tuh diskon 20%

    Enggak lama nunggu akhirnya mie ayam nya datang juga. Semangkok mie ayam yang berisi mie kuning, potongan daging ayam, ceker ayam, daun bawang (loncang) dan sawi hijau ini disatukan oleh kuah gurih yang maknyussss, bikin meleleh... Aku suka nya makan mie ayam polosan gini tanpa tambahan kecap atau saus, palingan cuma nambah sambal aja biar pedes dan makin pecaaah rasanya. Enak enak enak...


    Makanan yang berikutnya datang adalah Ramen Ayam, di dalamnya terdapat mie, nori, telur rebus, daun bawang, krupuk putih pink serta kuah gurih khas ramen. Nah untuk yang ini aku gak sempet nyobain nih, lha udah dihabisin dulu ama istri dan di baby K. Enggak nyangka juga sih ternyata anakku seneng banget makan mie ramen ini ama kuah nya, heuheuheu....

    ***

    Setelah perut kenyang, kita lanjut ke arena bermain buat memuaskan hasrat si baby k, kasian tadi pas datang ke sini cuman lihat lihat aja. Yang pertama dia coba adalah naik mobil remote, 4 kali bolak balik bayar 10 ribu. Habis itu kita lanjut ke Fun City, tempat yang isinya berbagai macam mainan seperti di timezone, bedanya di fun city masih menggunakan koin untuk bermain, jadi kita harus beli koin nya dulu, satu koin harganya seribu rupiah.



    Peta Lokasi Giant Ekstra Gegutu, Mataram



    Bubbly! Oishii
    Instagram : https://www.instagram.com/bubblydesserts/
    Foodcourt No.2  Giant Ekstra Gegutu, Jalan Terusan Bung Hatta, Mataram

    Viewing all 605 articles
    Browse latest View live