Saat mudik kemarin, aku menyempatkan untuk jalan jalan ke Jogja dua hari satu malam, dengan menginap di salah satu hotel dekat Ambarrukmo Plaza. Kali ini sih tujuannya cuma wisata belanja, kuliner dan foto foto di area kota kota saja, enggak sampai jauh jauh ke Gunungkidul.
Nah salah satu tempat yang kita kunjungi adalah Keraton Jogja yang berada di sebelah selatan Malioboro. Karena ini lagi libur lebaran, sehingga dipastikan macet dan susah cari parkiran, kita menggunakan jasa angkutan online saja, gampang tinggal klik klik di hape, duduk di mobil, disetirin, nyampai deh di lokasi. Heuheuheu.
Wisata keraton ternyata masih banyak diminati wisatawan ya, terbukti loket tiket masuk nya dipenuhi antrean lumayan panjang. Untuk harga tiketnya murah, cuma 5ribu/orang plus 2ribu jika kita membawa kamera profesional.
Di pintu masuk, akan ada bapak bapak berbaju batik seragam yang menawarkan jasa guide selama mengelilingi keraton, dengan menyewa jasa tersebut, kita akan dijelaskan setiap detail di keraton ini, tentang cerita dan asal usulnya. Namun karena kita cuma mau foto foto aja , jadinya enggak pakai jasa itu.
By the way, Keraton Jogja ini berada di tengah-tengah Jogja lho, dimana ketika di ambil garis lurus antara Gunung Merapi dan Laut Selatan, maka Keraton menjadi pusat dari keduanya. Keraton atau Kraton Jogja merupakan kerajaan terakhir dari semua kerajaan yang pernah berjaya di tanah jawa. Ketika kerajaan hindu-budha berakhir kemudian di teruskan dengan kerajaan islam pertama di Demak, lalu berdiri kerajaan yang lain seperti Mataram islam yang di dirikan oleh Sultan Agung lalu berjalan dan muncul Keraton Jogja yang didirikan oleh Sultan Hamengku Bowono I. Hingga sekarang, keraton Jogja masih menyimpan kebudayaan yang sangat mengagumkan.
Kompleks Keraton Jogja terbagi menjadi dua bagian, yakni bagian yang boleh dikunjungi wisatawan serta bagian yang tertutup karena menjadi pusat kegiatan keluarga kerajaan. Beberapa bagian yang tidak boleh dimasuki oleh pengunjung antara lain Gedhong Jene (tempat untuk menyambut tamu kerajaan), Gedhong Purworetno (ruang kerja Sultan sebagai Raja Yogyakarta), Bangsal Kencana, Bangsal Trajumas, serta Kaputren. Nah untuk bagian yang bisa dikunjungi, ini nih beberapa foto nya
Sebenernya masih banyak bagian keraton yang bisa dikunjungi, dan ada pula pertunjukan seni yang bisa dinikmati, tapi karena sudah kesiangan, panas banget, akhirnya kita memutuskan untuk keluar , dan nyari minuman yang seger seger, heuheuheu. Di bagian luar keraton banyak yang menjajakan berbagai makanan dan minuman, serta oleh oleh khas keraton, seperti kaos, blangkon, kerajinan dll.
Nah buat kalian yang lagi jalan jalan di jogja dan pengen mengetahui sejarah jogja jaman dulu, monggo mampir ke keraton jogja....
***
Peta Lokasi Keraton Jogja
.